Pejabat Israel bersiap-siap memberikan persetujuan Rabu (28/12) untuk pembangunan ratusan rumah baru di Yerusalem Timur yang didudukinya. Hal ini terjadi menyusul resolusi PBB yang menyerukan diakhirinya pembangunan seperti itu di kawasan yang direbut Israel dalam perang tahun 1967.
Media Israel melaporkan bahwa Komite Zonasi Distrik Yerusalem siap menyetujui pembangunan 600 unit rumah sebagai bagian dari sebuah rencana membangun total 6.000 rumah baru.
Persetujuan ini datang sementara pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meneruskan kecamannya terhadap resolusi PBB Jumat lalu, serta keputusan Amerika untuk abstain dari pemungutan itu dan tidak mem-vetonya, yang biasanya dilakukan Washington di masa lalu.
Resolusi Jumat itu mengecam permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur dan menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan berdasarkan hukum internasional” serta hambatan bagi perdamaian di kawasan.
Dewan menyetujui resolusi itu dengan suara 14-0, dan Amerika abstain. [jm]