Tautan-tautan Akses

Israel Ulangi Janji Balas Serangan Iran, China Sampaikan “Keprihatinan Mendalam”


Warga Iran menghadiri pertemuan anti-Israel di Teheran, Iran, 8 Oktober 2024. (Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS)
Warga Iran menghadiri pertemuan anti-Israel di Teheran, Iran, 8 Oktober 2024. (Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mendesak negara-negara besar untuk memainkan “peran yang sesuai” untuk meredam perang lebih luas antara Hamas dan Israel setelah Amerika, Senin (7/10) menetapkan lebih banyak lagi individu dan entitas yang menjadi pendukung keuangan Hamas.

China, Rabu (9/10) mengatakan “sangat prihatin” atas situasi Timur Tengah setelah Israel dilaporkan berjanji untuk membalas serangan rudal besar-besaran Iran minggu lalu.

Beberapa opsi Israel berkisar dari serangan simbolis terhadap target-target militer hingga serangan melumpuhkan terhadap industri minyak Iran yang vital atau program nuklirnya yang sangat rahasia dan dibentengi dengan ketat.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri di Beijing, 15 Januari 2024. (Pedro Pardo / AFP)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri di Beijing, 15 Januari 2024. (Pedro Pardo / AFP)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mendesak negara-negara besar untuk memainkan “peran yang sesuai” untuk meredam perang lebih luas antara Hamas dan Israel setelah Amerika, Senin (7/10) menetapkan lebih banyak lagi individu dan entitas yang menjadi pendukung keuangan Hamas.

“Yang dibutuhkan untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel bukanlah senjata, amunisi, atau sanksi sepihak, tetapi kemauan politik dan upaya diplomatik,” tegas Mao.Departemen Keuangan Amerika pada hari Senin menetapkan 80 tahap sanksi terhadap para pemodal Hamas sejak serangan 7 Oktober lalu ke bagian selatan Israel.

Menjawab pertanyaan wartawan dalam isu lain, Mao mengatakan China “mengikuti perkembangan situasi” di Semenanjung Korea terkait keputusan Korea Utara untuk “memutus jalan dan jalur kereta api” yang terhubung dengan Korea Selatan.

Korea Utara, Rabu (9/10) mengatakan akan secara permanen memblokir perbatasannya dengan Korea Selatan dan membangun struktur pertahanan garis depan untuk mengatasi “histeria konfrontatif” oleh pasukan Korea Selatan dan Amerika.

Meskipun langkah tersebut kemungkinan merupakan taktik tekanan semata, belum jelas bagaimana hal itu akan mempengaruhi hubungan dengan Korea Selatan mengingat perjalanan lintas perbatasan dan pertukaran sebenarnya telah dihentikan selama bertahun-tahun. [em/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG