Presiden Amerika Donald Trump hari Selasa (24/4) menyambut Presiden Perancis Emmanuel Macron dengan upacara resmi di Gedung Putih, sebelum kedua pemimpin itu melangsungkan pembicaraan resmi dan menghadiri jamuan makan malam kenegaraan.
Upacara resmi itu melibatkan hampir 500 anggota pasukan dari lima angkatan bersenjata Amerika, sementara makan malam kenegaraan pertama yang dilangsungkan Trump akan menghadirkan acara hiburan oleh Washington National Opera, sebuah kelompok opera nasional yang berbasis di Washington DC.
Pertemuan bilateral hari Selasa dilakukan di tengah mengemukanya sejumlah isu penting yang melibatkan pemerintahan kedua negara, termasuk perang di Suriah, program nuklir Iran dan rencana Trump memberlakukan tarif terhadap impor alumunium dan baja.
Trump sangat bangga dengan persahabatannya dengan Macron, yang merupakan salah satu alasannya mengundang presiden Perancis itu untuk menjadi pemimpin asing pertama yang melakukan kunjungan kenegaraan pada masa pemerintahannya.
‘’Ini sangat penting dalam konteks saat ini, dengan begitu banyak ketidakpastian, masalah dan kadang-kadang – ancaman,’’ ujar Macron ketika tiba di Washington DC.
Macron tampaknya akan berupaya menggunakan pembicaraannya di Gedung Putih untuk membujuk Trump agar tidak menarik diri dari perjanjian nuklir enam negara dengan Iran. Trump telah secara terus menerus menyebut perjanjian itu sebagai perjanjian yang buruk. Trump juga dihadapkan pada tenggat untuk kembali mencabut sanksi ekonomi terharap Iran, sebagai bagian dari perjanjian itu, pada 12 Mei nanti.
Macron akan menyampaikan pidato di hadapan Kongres hari Rabu (25/4) sebelum bertolak pulang ke Paris. [em/al]