Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan Universitas Indonesia (UI) masuk lima besar pemenang Kompetisi Robot Kapal (RoboBoat) Internasional 2016 di Virginia, AS.
Kompetisi bergengsi tersebut berlangsung pada tanggal 4-10 Juli dan diikuti puluhan kampus terkemuka di dunia.
Setiap tim merancang robot kapal yang tidak saja bisa bergerak cepat di perairan, tetapi juga dapat dikemudikan atau dikendalikan dari jarak jauh dalam medan yang sulit.
Para mahasiswa ditantang untuk mengembangkan desain yang bisa dioperasikan di kawasan pesisir, baik untuk keperluan pengamanan pelabuhan, operasi darurat dan operasi oseanografi lainnya.
Pembimbing tim UI, Harry Mukti, mengatakan kepada VOA bahwa ia senang timnya bisa masuk kategori lima besar bersama kampus-kampus terkenal lain seperti Georgia Institute of Technology dan Florida Atlantic University.
Harry menambahkan dibutuhkan roadmap yang lebih serius, dukungan dosen atau pengajar yang memang memiliki kemampuan di bidang teknik elektro dan bersedia turun lapangan bersama tim mahasiswa, serta tentunya dukungan dana.
Hal-hal ini dinilai penting karena sebenarnya dari sisi desain, robot kapal yang dibuat tim UI atau tim ITS tidak kalah canggih dibanding buatan kampus-kampus lain, ujarnya.
Terlebih mengingat seleksi penjurian di Amerika dilakukan sangat ketat, yang tidak saja mencakup penilaian presentasi, pemeriksaan desain dan produk desain, tetapi juga presentasi melalui video, situs dan penulisan jurnal, serta pengujian di air.
Daftar pemenang “International RoboBoat Competition” tahun 2016 adalah:
1. Georgia Institute of Technology, AS
2. Florida Atlantic University, AS
3. Institut Teknologi Sepuluh November, Indonesia
4. Daytona Beach Homeschoolers, AS
5. Universitas Indonesia, Indonesia
6. University of Michigan, AS
7. University of Ulsan, Korea Selatan
8. Embry-Riddle Aeronautical University, AS
Selain itu diberikan pula penghargaan khusus untuk University of Ulsan, Korea Selatan untuk kesiapan suku cadang, ITS Surabaya untuk kecepatan dan kemampuan bermanuver, dan Georgia Institute of Technology untuk sistem komputerisasi "digital twins".