Jaksa Agung Jeff Sessions hari Selasa (14/11) menolak tuduhan bahwa ia telah berbohong kepada anggota Kongres ketika dalam kesaksian sebelumnya ia mengatakan tidak ada kontak antara tim kampanye pemilu Donald Trump tahun lalu dengan pejabat atau orang Rusia.
Sessions mengatakan kepada Komite Kehakiman DPR bahwa ia tidak ingat tentang pertemuan antara staf kampanye Trump George Papadopoulos – yang mendiskusikan kontaknya dengan beberapa orang yang mengatakan bisa mengatur pertemuan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin – pada tahun 2016, hingga munculnya sejumlah laporan media baru-baru ini yang menunjukkan bahwa ia telah memimpin pertemuan itu.
“Dalam semua kesaksian saya, saya hanya bisa melakukan yang terbaik yaitu menjawab seluruh pertanyaan Anda ketika saya memahaminya, dan sebisa yang saya ingat,” ujar Sessions. “Tetapi saya tidak akan menerima dan membantah tuduhan bahwa saya berbohong di bawah sumpah. Itu kebohongan,” ujarnya.
Sejak kesaksiannya di hadapan panel kongres pertengahan Oktober lalu, sejumlah media melaporkan bahwa Papadopoulos telah mengaku bersalah pada awal Oktober lalu karena berbohong pada agen-agen federal yang menyelidiki kaitan antara tim kampanye Trump dengan Rusia; dan bekerjasama dengan ketua tim penyelidik khusus Robert Mueller.
Tim jaksa mengatakan catatan pengadilan menunjukkan bahwa dalam pertemuan pada Maret 2016 – atau sekitar tujuh bulan sebelum pemilu presiden – Papadopoulos memberitahu Sessions, Trump dan beberapa orang lain bahwa ia punya koneksi yang bisa mengatur pertemuan Trump-Putin. Sessions mengatakan ia “menentang”
gagasan Papadopoulos itu dan pertemuan Trump-Putin di tengah-tengah masa kampanye itu tidak pernah terjadi.
Dalam sidang konfirmasi untuk menjadi jaksa agung Januari lalu, Sessions mengatakan ia tidak tahu adanya komunikasi antara tim kampanye Trump dan Rusia, tetapi kemudian mengakui bahwa ia sendiri telah bertemu dengan Duta Besar Rusia Untuk Amerika yang ketika itu dijabat oleh Sergei Kislyak.
Sessions mengatakan kegagalannya mengingat pertemuan Papadopoulos dan kontak dengan Carter Page – pembantu lain Trump yang menawarkan pertemuan dengan Rusia itu, adalah karena kacaunya kampanye Trump. [em/al]