Kantor kejaksaan federal Belgia menyatakan tim penyelidik menemukan sidik jari Salah Abdeslam dan tiga sabuk buatan yang dapat digunakan untuk membawa peledak dalam penggeledahan bulan lalu. Mereka juga menemukan tanda-tanda bahan peledak di dalam apartemen itu.
Seorang juru bicara kantor kejaksaan mengatakan tidak jelas kapan Abdeslam mengunjungi apartemen itu dan tidak menjelaskan mengapa pejabat menunggu sampai satu bulan untuk mengumumkan temuan itu.
Dalam sebuah pernyataan, kantor kejaksaan mengatakan apartemen, yang digeledah 10 Desember lalu, disewa dengan identitas palsu yang mungkin telah digunakan oleh salah satu dari 10 orang yang ditangkap di Belgia sehubungan dengan serangan di Paris.
Jaksa mengatakan Abdeslam mungkin bersembunyi di dalam apartemen itu setelah serangan, atau apartemen itu mungkin telah digunakan sebagai tempat untuk membuat alat peledak.
Polisi telah mencari Abdeslam sejak serangan yang menewaskan 130 orang itu. Penyelidik mengatakan temannya membawa tersangka dengan kendaraan dari Paris ke Brussels, tanpa terdeteksi pada tiga pos pemeriksaan polisi. Satu tersangka telah mengatakan ia membawa Abdeslam ke daerah Schaerbeek, Brussels sehari setelah serangan.
Pada hari Kamis Presiden Perancis Francois Hollande mengumumkan bahwa polisi sekarang akan diizinkan membawa senjata mereka ketika tidak bertugas, dan ia berjanji akan menambah pasukan keamanan bersenjata sampai 5.000 petugas. [as]