Jaksa penuntut utama pada Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) di Den Haag telah meminta hakim mengeluarkan perintah penangkapan atas pemimpin Libya Moammar Gaddafi, anak laki-lakinya yang kedua, serta ipar laki-lakinya. Ia mengatakan, ada cukup bukti untuk menuntut para pemimpin itu atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dalam meminta perintah penangkapan, Jaksa Luis Moreno-Ocampo mengatakan ada bukti jelas bahwa Moammar Gaddafi sendiri yang memerintahkan serangan-serangan terhadap warga sipil yang tidak bersenjata sejak kerusuhan mulai pertengahan Februari lalu.
Ocampo mengatakan, "Ia (Gaddafi) melakukan kejahatan untuk mempertahankan kekuasaan. Ia punya kekuasaan mutlak. Ia telah menggunakan kekuasaannya itu untuk melakukan kejahatan."
Namun, Gaddafi sebelum berpidato di muka para pendukungnya di Tripoli menyangkal tuduhan-tuduhan itu. Ia mengatakan, tidak ada demonstrasi-demonstrasi di Libya, dan tidak ada penembakan terhadap demonstran karena kelompok-kelompok bersenjata yang terkait al-Qaida tidak tampak di jalan-jalan dan tidak melakukan demonstrasi.
Jaksa itu mengatakan Kolonel Gaddafi tidak bisa melakukannya tanpa bantuan orang-orangnya, anak laki-laki keduanya, Saif al-Islam Gaddafi, yang disebutnya perdana menteri de fakto, dan ipar laki-lakinya, Abdullah al-Sanousi tangan kanannya dan kepala intelijen militer Libya. Jaksa itu mengatakan punya bukti ketiganya melakukan pertemuan-pertemuan untuk merencanakan serangan.
Para jaksa mendapat banyak bantuan dalam penyelidikannya mengenai Libya selama dua bulan. Ini adalah penyelidikan Mahkamah Internasional tercepat hingga saat ini.
Badan Kepolisian Interpol dan warga Libya yang sudah meninggalkan negara itu memberi bukti- bukti. Para jaksa mengatakan mereka telah menanyai 50 orang, termasuk orang dalam dan para saksi mata. ICC telah meneliti sekitar 1.200 dokumen, dan hampir siap untuk memulai bersidang.
Para hakim ICC terlebih dulu harus memutuskan cukup atau tidaknya bukti untuk mengeluarkan perintah penangkapan. Para hakim punya waktu tiga bulan untuk melakukan hal itu. Jika disetujui terserah kepada pihak berwenang Libya untuk menyerahkan orang-orang itu kepada Mahkamah Internasional.
Karena Dewan Keamanan PBB memerintahkan penyelidikan kepada ICC, semua negara anggota PBB berkewajiban menangkap ketiga orang itu jika berada dalam wilayah mereka.
Wakil Menteri Luar Negeri Libya Khaled Kaim telah menolak usaha-usaha ICC itu, dengan menyebut upaya itu “patut dipertanyakan.”
Sementara itu, pesawat NATO menembak dua gedung pemerintah di kota Tripoli Selasa pagi yang menyebabkan kedua gedung itu terbakar. Satu diantara kedua gedung itu digunakan oleh dinas keamanan negara itu, sementara yang lainnya adalah markas besar badan anti korupsi.