Orang yang membunuh 84 orang dalam serangan pada hari kemerdekaan Perancis atau Bastille Day di kota pantai Nice telah menyatakan niatnya ikut dalam Islam radikal, menurut jaksa Paris.
Francois Molins, yang mengawasi penyelidikan teroris, hari Senin (18/7)mengatakan, penyerang itu, Mohamed Lahouaiej Bouhlel telah menunjukkan dukungan pada kelompok Negara Islam (ISIS) dan mencari informasi di internet tentang serangan di Orlando terhadap sebuah klub malam gay.
Molins mengatakan Bouhlel juga melakukan kunjungan pengintaian ke pantai di mana ia menggunakan truk sewaan untuk maenabrak puluhan orang di jalan di tepi pantai kota Nice.
Pada hari Senin, acara mengheningkan cipta diadakan di Perancis untuk menghormati para korban serangan tanggal 14 Juli itu.
Perdana Menteri Perancis Manuel Valls dicemooh massa ketika dia bergabung dengan ribuan orang di Nice untuk acara mengheningkan cipta itu, karena dianggap tidak melakukan usaha pencegahan yang lebih ketat. [sp/ii]