Co-pilot Airbus A320 Germanwings telah diidentifikasi sebagai Andreas Lubitz, 28 tahun, warga negara Jerman.
Sebelumnya berbagai laporan media mengutip pernyataan Jaksa Penuntut Marseilles Brice Robin kepada pers bahwa tampaknya co-pilot sengaja menjatuhkan pesawat. Co-pilot berada sendirian di kokpit saat pesawat menukik tajam selama delapan menit dengan tujuan untuk menghancurkan pesawat, menurut Robin.
Pejabat Perancis dan Jerman mengatakan tidak ada indikasi bahwa ini merupakan perilaku teroris, tapi tidak memberi penjelasan apa yang mungkin menjadi motif Lubitz.
Penyelidikan mengindikasikan bahwa co-pilot dengan sengaja mengunci kapten pesawat di luar kokpit. Ia mengatakan, dari rekaman audio kotak hitam terdengar suara ketukan keras dan terdengar seperti seseorang mencoba mendobrak pintu.
Perkembangan terbaru ini datang setelah laporan di harian The New York Times yang mengatakan bahwa salah satu pilot Airbus A320 Germanwings ini telah meninggalkan kokpit dan tidak dapat masuk kembali karena kokpit dikunci, sampai pesawat kemudian jatuh di pegunungan Alpen.
Maskapai induk Lufthansa telah sebelumnya mengatakan bahwa kapten pesawat adalah seorang pilot yang berpengalaman, dengan lebih 10 dari 10 tahun pengalaman dengan maskapai ini dan lebih dari 6.000 jam penerbangan dengan model Airbus. Perwira pertama tersebut bergabung dengan Germanwings pada September 2013, langsung setelah pelatihan dan telah terbang 630 jam.
Kebanyakan maskapai, terutama maskapai Amerika, memiliki protokol yang mewajibkan seorang kru untuk berada di kokpit bila pilot meninggalkan kokpit, misalnya saat pilot pergi ke toilet.
Lutfhansa belum berkomentar mengenai prosedur keamanan kokpitnya, namun peraturan penerbangan Jerman membolehkan pilot untuk sementara absen dari kokpit.
