Para peretas mencuri informasi pribadi pelanggan jaringan pusat perbelanjaan Saks Fifth Avenue, Saks Off Fifth dan Lord & Taylor.
Perusahaan yang merupakan bagian dari Hudson’s Bay Co. yang berkantor di Kanada, Minggu (1/4), mengumumkan peretasan terhadap sistem pembayaran tokonya. Perusahaan itu mengatakan sedang melakukan penyelidikan dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi peretasan itu.
Hudson’s Bay Co. mengungkapkan hal itu setelah perusahaan keamanan yang berkantor di New York, Gemini Advisory LLC., mengungkapkan bahwa sebuah kelompok peretas yang dikenal sebagai “JokerStash” atau “Fin7” mengumumkan di situs-situs ilegal pekan lalu bahwa mereka menawarkan data curian dari lima juta kartu debit dan kartu kredit. Dan data data tersebut berasal dari para pelanggan Saks dan Lord & Taylor.
Baca: Data 2,4 Juta Pelanggan Equifax Kembali Terdampak Oleh Peretasan Tahun 2017
Para peretas itu memberi julukan simpanan mereka BIGBADABOOM-2. Meski belum jelas besarnya pencurian itu, namun sekitar 125 ribu dokumen siap dirilis untuk dijual.
Perusahaan keamanan itu memastikan dengan beberapa bank bahwa banyak dokumen yang dicuri berasal dari pelanggan Saks dan Lord & Taylor.
Hudson’s Bay dalam pernyataannya menyatakan pihaknya “sangat menyesalkan ketidaknyamanan atau keprihatinan apapun yang ditimbulkan,’’ tetapi belum mengatakan berapa banyak toko atau pelanggan Saks dan Lord & Taylor yang terkena dampak.
Baca: Warga Iran Didakwa Meretas Sistem Komputer HBO
Perusahaan itu mengatakan belum ada indikasi bahwa pencurian itu mempengaruhi situs belanja online atau merk lain, termasuk jaringan Home Outfitters atau toko-toko Hudson’s Bay di Kanada.
Perusahaan itu mengatakan pelanggan tidak dibebani tanggungjawab atas pembelian dengan kartu kredit yang tidak sah. Ditambahkan, perusahaan itu berencana menawarkan pemantauan kredit gratis dan layanan perlindungan identitas lainnya. [em/jm]