Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menyiagakan alat pendeteksi suhu tubuh di pintu keluar Bandar Udara Juanda Surabaya, untuk memantau dan mengantisipasi masuknya virus Zika di Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso, mengatakan perhatian khusus akan diberikan pada masyarakat atau penumpang pesawat yang baru datang dari luar negeri, khususnya Singapura dan Thailand.
“Mereka yang pulang dari daerah atau negara yaang ada virus Zika-nya, Singapura, Thailand, ini akan mendapat perhatian khusus, dan di sana (bandara) sudah dipasang thermal scanner, untuk memantau orang-orang yang menderita panas, atau dengan gejala yang seperti terjangkit virus Zika, sehingga akan dilakukan evaluasi lebih jauh,” papar Kohar.
Virus Zika dibawa oleh nyamuk demam berdarah Aedes aegypti, yang menyerang manusia. Khususnya bagi wanita hamil, dampak dari virus diduga dapat menyebabkan microcephaly, atau kondisi bayi yang lahir dengan kepala mengecil dan cacat otak.
Menurut Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Anita Dewi Moelyaningrum, pemberantasan sarang nyamuk merupakan cara yang efektif untuk mencegah penyebaran virus Zika, sama seperti demam berdarah. Menguras, membersihkan dan mengubur (3M) barang-barang yang dapat menampung air, merupakan salah satu cara pemberantasan sarang nyamuk, selain melakukan pengasapan atau fogging.
“Jadi si nyamuk ini kan vektor. Vektor itu pembawa, pembawa virus sama seperti DBD. Jadi kalau pembawanya tidak ada maka virus itu tidak akan menyebar. Maka ketika dengan 3M, populasi nyamuk bisa turun, dan otomatis virus Zika juga tidak akan ada yang membantu untuk menyebarkan,” ujar Anita.
Kohar Hari Santoso menekankan, pemerintah dan masyarakat hendaknya melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak untuk memperkecil penyebaran virus Zika. Selain itu, Kohar juga meminta masyarakat menunda bepergian ke negara yang terjangkit virus Zika, terutama untuk ibu hamil.
“Karena penularannya melalui nyamuk, maka pemberantasan sarang nyamuk, kegiatan semacam ini mohon para Kepala Daerah, para Kepala Dinas Kesehatan, dan masyarakat juga melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk,” demikian menurut Kohar. [pr/lt]