Apa yang semula merupakan rapat akbar damai dan diizinkan, untuk menentang ketidakadilan ekonomi yang dipimpin Persatuan Perawat Nasional di Plaza Daley di Chicago berubah menjadi pawai kacau yang dilakukan demonstran Occupy Wall Street yang berpawai memasuki wilayah bisnis utama di kota itu.
Para petugas polisi Chicago bersiap siaga sewaktu para demonstran bergerak melalui jalan-jalan itu, membuat kemacetan lalu lintas di mana-mana.
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Northwestern, Ian Hurd, mengatakan keberhasilan KTT NATO tergantung pada bagaimana demonstran dan polisi berinteraksi.
“Dinamika antara polisi dan demonstran sangat tidak kentara dan peka. Tidak sulit untuk bereaksi berlebihan terhadap salah satu pihak sehingga keadaan bisa berubah menjadi lebih buruk dan tidak diharapkan pihak manapun,” ujar Hurd.
Demonstrasi di kota yang dijuluki Kota Angin itu membuat awal yang kurang baik ketika Presiden Barack Obama memindahkan KTT G8 dari Chicago ke tempat peristirahatan presiden di Camp David.
Jean Ross, salah satu pimpinan Persatuan Perawat Nasional, mengatakan mereka memutuskan untuk melanjutkan rapat akbar mereka pada hari pertama KTT G8 yang sedianya diadakan di Chicago, tetapi para pejabat kota menolak memberi izin berunjuk rasa di Plaza Daley.
“Jika takut dengan sekelompok besar perawat dan seorang pemain gitar, ini adalah hal yang menyedihkan. Kami tidak akan menyerah dan kami akan menuntut ganti rugi,” ujarnya.
Pejabat kota akhirnya mengalah, dan pemain gitar itu, mantan pemusik utama kelompok band rock Rage Against the Machines, Tom Morello, naik ke panggung di muka kerumunan orang yang jumlahnya di atas 2.000.
Tetapi, Profesor Hurd mengatakan meskipun polisi disiapsiagakan di seluruh kota, para pejabat agaknya bisa menerima demosntrasi itu.
“Ketika kota Chicago setuju untuk menjadi tuan rumah KTT itu, dewan kota tahu akan terjadi demosntrasi, dan saya rasa mereka berharap itu akan menambah kepada peliputan media atas acara itu,” papar Hurd lagi.
Peliputan itu akan meningkat pada hari pembukaan KTT NATO saat ketika pawai di kota Chicago diperkirakan akan menarik 10.000 demonstran.
Para petugas polisi Chicago bersiap siaga sewaktu para demonstran bergerak melalui jalan-jalan itu, membuat kemacetan lalu lintas di mana-mana.
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Northwestern, Ian Hurd, mengatakan keberhasilan KTT NATO tergantung pada bagaimana demonstran dan polisi berinteraksi.
“Dinamika antara polisi dan demonstran sangat tidak kentara dan peka. Tidak sulit untuk bereaksi berlebihan terhadap salah satu pihak sehingga keadaan bisa berubah menjadi lebih buruk dan tidak diharapkan pihak manapun,” ujar Hurd.
Demonstrasi di kota yang dijuluki Kota Angin itu membuat awal yang kurang baik ketika Presiden Barack Obama memindahkan KTT G8 dari Chicago ke tempat peristirahatan presiden di Camp David.
Jean Ross, salah satu pimpinan Persatuan Perawat Nasional, mengatakan mereka memutuskan untuk melanjutkan rapat akbar mereka pada hari pertama KTT G8 yang sedianya diadakan di Chicago, tetapi para pejabat kota menolak memberi izin berunjuk rasa di Plaza Daley.
“Jika takut dengan sekelompok besar perawat dan seorang pemain gitar, ini adalah hal yang menyedihkan. Kami tidak akan menyerah dan kami akan menuntut ganti rugi,” ujarnya.
Pejabat kota akhirnya mengalah, dan pemain gitar itu, mantan pemusik utama kelompok band rock Rage Against the Machines, Tom Morello, naik ke panggung di muka kerumunan orang yang jumlahnya di atas 2.000.
Tetapi, Profesor Hurd mengatakan meskipun polisi disiapsiagakan di seluruh kota, para pejabat agaknya bisa menerima demosntrasi itu.
“Ketika kota Chicago setuju untuk menjadi tuan rumah KTT itu, dewan kota tahu akan terjadi demosntrasi, dan saya rasa mereka berharap itu akan menambah kepada peliputan media atas acara itu,” papar Hurd lagi.
Peliputan itu akan meningkat pada hari pembukaan KTT NATO saat ketika pawai di kota Chicago diperkirakan akan menarik 10.000 demonstran.