China, Rabu (15/11), mengulangi peringatannya akan campur tangan Amerika dalam urusan Taiwan dan pemberian bantuan militer menjelang pertemuan puncak Presiden Joe Biden dan Presiden China, Xi Jinping.
“Kami berharap Amerika Serikat menepati janji politiknya yang serius kepada China dengan tindakan praktis… dan mengambil sikap yang jelas menentang Kemerdekaan Taiwan,” kata Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Dewan Negara China.
Diskusi mengenai Taiwan diperkirakan menjadi salah satu isu utama dalam perundingan KTT. China marah atas dukungan Amerika yang berlanjut terhadap Taiwan, pulau dengan pemerintahan mandiri yang dianggap Beijing sebagai miliknya.
Ketika ditanya dalam pengarahan mengenai kekhawatiran yang dilaporkan atas campur tangan Beijing dalam pemilihan presiden mendatang di Taiwan, Zhu mengatakan masalah Taiwan “tidak boleh ada campur tangan eksternal.” Ia juga mengatakan bahwa China dengan tegas menentang hubungan militer apa pun antara Taiwan dan Amerika, “apa pun bentuknya, baik pendanaan maupun latihan militer. Itu akan memantik perang melawan Taiwan.”
Awal tahun ini, Biden menyetujui transfer pertama militer Amerika bernilai $80 juta dalam program pembiayaan militer luar negeri Departemen Luar Negeri untuk memperkuat kemampuan pertahanan Taiwan.
Para pejabat Taiwan telah menyuarakan kekhawatiran bahwa China akan melakukan kampanye untuk mempengaruhi pemilihan presiden di pulau berpemerintahan sendiri itu yang akan diadakan pada Januari 2024.
Zhu juga mengkritik Wakil Presiden Taiwan William Lai yang pro-kemerdekaan, yang mencalonkan diri sebagai calon presiden, dan calon pasangannya Hsiao Bi-khim, sebagai “duo beracun.” Mereka akan membawa perang ke pulau Taiwan, kata Zhu.
Hsiao kini menjabat perwakilan Taiwan untuk Amerika. Belum ada pengumuman apakah Hsiao akan menjadi pasangan Lai. [ka/ab]
Forum