Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry kembali memusatkan perhatiannya pada perundingan nuklir Iran, dengan satu pokok terfokus pada Iran, sementara lainnya pada perkembangan di dalam negeri.
Tekanan kian meningkat di Washington agar segera menghambat kemajuan nuklir Iran. Bulan November akan segera tiba dan prospek Senat AS kemungkinan diambil-alih oleh Partai Republik dalam pemilu sela ini, membuat Kerry harus bergerak arif dalam waktu singkat.
Para diplomat mengatakan bahwa Menteri Kerry, perunding Uni Eropa Catherine Ashton dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, akan bertemu pekan depan di Wina. Tahap perundingan berikutnya diduga akan mengikutsertakan Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia.
Para diplomat itu bukan hanya sekedar berunding. Presiden Iran yang berhaluan moderat, Hassan Rouhani, harus menyajikan hasil perundingan tersebut kepada kelompok garis keras Iran, dan Presiden AS, Barack Obama, harus membicarakannya dengan Kongres.