Duta Besar Amerika untuk PBB Nikki Haley memperingatkan Duta Besar PBB lainnya bahwa ia akan mencatat nama ketika Majelis Umum PBB mengadakan sidang darurat yang langka hari Kamis (21/12) untuk mempertimbangkan resolusi yang menolak pengakuan Amerika atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Menyimpang dari kebijakan Amerika yang sudah lama ada, Presiden Donald Trump mengumumkan awal bulan ini, Amerika akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memulai persiapan untuk membangun kantor kedutaan baru di sana.
Pengumuman itu disambut dengan langkah di Dewan Keamanan PBB hari Senin untuk menyetujui resolusi berisi "penyesalan dewan yang dalam atas keputusan baru-baru ini mengenai status Yerusalem."
Meskipun tidak secara khusus menyebut keputusan Amerika, teks itu juga menyebut, "keputusan dan tindakan apapun untuk mengubah karakter, status, atau komposisi demografis Kota Suci Yerusalem tidak berdampak hukum, tidak berlaku dan harus dibatalkan."
14 Dari 15 anggota dewan menyetujui rancangan resolusi itu, tetapi Amerika menggunakan hak vetonya guna mencegah disetujuinya resolusi itu. [ka/al]