Jepang telah mendeteksi sinyal radio yang menunjukkan Korea Utara mungkin menyiapkan peluncuran misil balistik lagi, meski sinyal seperti itu bukan hal yang tidak lazim dan gambar satelit tidak menunjukkan kegiatan luar biasa, menurut sumber pemerintah Jepang, Selasa (28/11).
Setelah meluncurkan misil setiap dua atau tiga bulan sejak April, Korea Utara menghentikan kegiatan itu pada September. Penghentian itu dilakukan setelah Pyongyang meluncurkan sebuah roket melewati wilayah udara Hokkaido, Jepang.
”Ini tidak cukup untuk menentukan apakah peluncuran akan segera dilakukan,” kata sumber tadi kepada Reuters.
Kantor berita Kyodo melaporkan, Senin, bahwa pemerintah Jepang disiagakan setelah menangkap sinyal radio seperti itu, yang mengisyaratkan peluncuran akan dilakukan dalam beberapa hari. Laporan itu juga mengatakan, sinyal radio itu mungkin terkait dengan latihan militer musim dingin tentara Korea Utara.
Kantor berita Yonhap mengutip sumber pemerintah Korea Selatan juga melaporkan bahwa pejabat intelijen di Amerika, Korea Selatan, dan Jepang belum lama ini mendeteksi tanda-tanda kemungkinan peluncuran misil.
Ditanya mengenai laporan media itu, juru bicara Pentagon, Kolonel Robert Manning, mengatakan Amerika terus memantau Korea Utara dengan seksama. [ds]