Tokyo pada Selasa (3/10) mengecam kunjungan mendadak ke Moskow oleh seorang anggota parlemen Jepang yang bertemu dengan wakil menteri luar negeri Rusia.
Perjalanan Muneo Suzuki, yang merupakan kunjungan pertama seorang anggota parlemen Jepang sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu, terjadi setelah Jepang bergabung dengan sekutu-sekutu Barat dalam memberikan sanksi kepada Moskow atas konflik tersebut.
“Pemerintah tidak diberi pengarahan oleh Suzuki mengenai kunjungan ke Rusia kali ini, sebelum atau sesudahnya,” kata juru bicara Hirokazu Matsuno.
"Kami mengeluarkan peringatan... untuk membatalkan perjalanan ke Rusia dan apa pun tujuannya, kami mendesak semua warga negara untuk tidak melakukan perjalanan ke Rusia," kata Matsuno kepada wartawan.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Suzuki bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Andrey Rudenko pada Senin (2/10).
“Pihak Rusia mencatat kontribusi signifikan anggota parlemen Jepang terhadap pengembangan hubungan bilateral,” kata pernyataan kementerian itu pada Selasa (3/10).
“Dengan menyesal kami menyatakan bahwa warisan kerja sama kedua negara, yang terakumulasi selama beberapa dekade, sengaja dihancurkan oleh kebijakan sanksi yang diterapkan oleh Tokyo untuk menyenangkan Amerika Serikat dan tindakan ‘kolektif Barat’ yang anti-Rusia,” ujarnya.
Suzuki adalah anggota Partai Inovasi Jepang, sebuah partai oposisi yang berhaluan kanan-tengah. Ia dikenal sudah lama mendukung hubungan erat Jepang-Rusia.
Ia sangat terlibat dalam program Kementerian Luar Negeri yang bertujuan menyelesaikan sengketa wilayah dengan Rusia setelah Perang Dunia II.
Anggota majelis tinggi itu berangkat ke Moskow pada Minggu "untuk tur inspeksi", kata sekretarisnya Shinji Akamatsu kepada AFP.
Suzuki "berkunjung dari sudut pandang kepentingan nasional berdasarkan keyakinannya sendiri", kata Akamatsu.
Partai Inovasi Jepang – partainya Suzuki -- akan bertemu dengan anggota parlemen tersebut setelah ia kembali, kata seorang pejabat partai, mengisyaratkan bahwa anggota parlemen tersebut mungkin telah melanggar aturan partai dengan tidak menginformasikan rencana perjalanan sebelum keberangkatannya.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, Toshimitsu Motegi, mengatakan kunjungan Suzuki “tidak diinginkan”.
Suzuki terpaksa keluar dari LDP pada awal tahun 2000-an setelah dilanda skandal suap dan pendanaan politik. [ab/uh]
Forum