Tautan-tautan Akses

Jepang Kukuhkan Kasus Penularan Omicron Lokal Pertama


Pria yang mengenakan pakaian pelindung berjalan di halte bus di bandara internasional Narita pada hari pertama penutupan perbatasan untuk mencegah penyebaran varian virus corona baru omicron di Narita. (Foto: Reuters)
Pria yang mengenakan pakaian pelindung berjalan di halte bus di bandara internasional Narita pada hari pertama penutupan perbatasan untuk mencegah penyebaran varian virus corona baru omicron di Narita. (Foto: Reuters)

Jepang, Rabu (22/12), mengukuhkan transmisi lokal pertama yang diketahui dari varian omicron di Osaka, sebuah tanda bahwa virus itu sudah mulai menyebar di negara itu.

Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura mengatakan, sebuah keluarga beranggotakan tiga orang di Osaka diketahui positif tertular omicron. Ia mengatakan, keluarga itu tidak memiliki catatan bepergian ke luar negeri dan sejarah ketertularan mereka tidak dapat dilacak.

Ketiganya adalah kasus pertama yang diketahui dari penularan komunitas dari varian omicron yang sangat menular di Jepang, kata Yoshimura.

''Saya yakin mereka hanya kebetulan terdeteksi dan kita harus mengambil langkah dengan asumsi sudah ada kasus-kasus lain penularan dalam komunitas,'' katanya.

Yoshimura mengatakan pembatasan yang saat ini diterapkan pada restoran-restoran di Osaka akan tetap berlaku, termasuk batas empat orang per meja selama maksimal dua jam, untuk meminimalkan risiko selama musim liburan akhir tahun.

Sekitar 80 kasus omicron sebelumnya telah diidentifikasi di Jepang, tetapi semua melibatkan orang yang dites positif saat masuk di bandara atau mereka yang terkait dengannya, kata pejabat pemerintah.

Menteri Kesehatan Shigeyuki Goto, sewaktu menanggapi konfirmasi kasus Osaka, mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk mencegah penyebaran varian lebih lanjut.

Seorang wanita di bandara internasional Haneda Tokyo pada 29 November 2021, ketika Jepang mengumumkan rencana untuk melarang semua pelancong asing baru menggunakan varian omicron. (Foto: AFP/Philip Fong)
Seorang wanita di bandara internasional Haneda Tokyo pada 29 November 2021, ketika Jepang mengumumkan rencana untuk melarang semua pelancong asing baru menggunakan varian omicron. (Foto: AFP/Philip Fong)

Jepang melonggarkan kontrol perbatasannya pada November, tetapi dengan cepat memberlakukan kembali larangan terhadap sebagian besar pendatang asing baru setelah omicron pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan, Selasa, bahwa ia berencana untuk mempertahankan pengawasan ketat di perbatasan sampai rincian lebih lanjut tentang varian omicron diketahui.

Kishida mengatakan Jepang juga memperketat aturan karantina bagi mereka yang melakukan kontak dekat dengan pasien omicron. Mereka harus menjalani karantina selama 14 hari di fasilitas-fasilitas isolasi yang ditunjuk pemerintah, dan tidak lagi membolehkan mereka melakukan isolasi mandiri.

Ia juga mengumumkan rencana untuk mempercepat pemberian suntikan booster vaksin COVID-19, yang dimulai dengan para pekerja medis pada Desember ini. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG