Data bea cukai yang dikeluarkan hari Senin (25/7) menunjukkan surplus 692,8 milyar Yen atau 6,5 milyar Dolar Amerika, sedangkan bulan Juni tahun lalu perdagangan Jepang defisit 60,9 milyar Yen.
Para ekonom sebelumnya memperkirakan penurunan yang lebih besar dalam impor dan ekspor negara yang ekonominya nomor tiga terbesar di dunia itu.
Walaupun Yen Jepang belakangan ini menguat terhadap Dolar Amerika, harga ekspor telah turun 14 persen dari setahun sebelumnya, menurut data terpisah dari Bank Sentral Jepang. Kecendrungan ini mengurangi pemasukan dan laba perusahaan, kata Marcel Thieliant dari Capital Economics dalam komentarnya.
Volume ekspor dan impor lebih baik daripada perkiraan semula. Tetapi ekspor Jepang ke Amerika Serikat, pasar luar-negerinya yang terbesar, turun 6,5 persen bulan Juni dari setahun sebelumnya, sementara ekspor ke China, mitra dagang terbesarnya, turun 10 persen. [gp]