Tautan-tautan Akses

Jepang Sampaikan Keprihatinan Terkait Laporan Penyadapan AS


PM Jepang Shinzo Abe (Foto: dok).
PM Jepang Shinzo Abe (Foto: dok).

PM Jepang Shinzo Abe menyerukan penyelidikan terkait laporan penyadapan tersebut dalam pembicaraan melalui telepon dengan Wapres AS, Joe Biden.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan "keprihatinan serius"-nya atas laporan yang menyatakan tuduhan bahwa Amerika Serikat memata-matai pejabat senior pemerintah dan para pebisnis Jepang.

Menurut juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, Perdana Menteri Abe juga menyerukan penyelidikan terkait masalah ini dalam pembicaraan melalui telepon dengan Wakil Presiden AS Joe Biden.

"Jika benar warga Jepang yang menjadi sasaran (mata-mata), ini dapat menggoyahkan kepercayaan dalam aliansi kami dan saya harus mengungkapkan keprihatinan serius (atas hal ini)," demikian keterangan Suga mengutip pembicaraan Abe kepada Biden.

Suga mengatakan Biden meminta maaf atas masalah ini, mencatat bahwa hal ini telah "menimbulkan perdebatan di Jepang." Dia tidak mengatakan apakah Biden secara spesifik mengkonfirmasi aktifitas penyadapan tersebut.​

Media WikiLeaks pekan lalu menerbitkan dokumen tertulis yang menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah memata-matai 35 perusahaan, departemen pemerintah, dan warga Jepang.

WikiLeaks mengatakan penyadapan tersebut terkait dengan topik-topik seperti hubungan AS-Jepang, negosiasi perdagangan, dan strategi perubahan iklim. Pengawasan tersebut dilakukan sejak tahun 2006, pada tahun pertama Shinzo Abe menjabat sebagai Perdana Menteri.

Dalam sebuah pernyataan Selasa (4/8) malam, Gedung Putih mengatakan Biden melalui pembicaraan telepon dengan Abe menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat "memiliki komitmen yang kuat dalam aliansi AS-Jepang dan mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri Abe atas terjalinnya kemitraan abadi tersebut."

"Wakil Presiden menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat yang dibuat oleh Presiden Obama dalam arahan presiden tahun 2014 agar upaya intelijen berfokus pada kepentingan keamanan nasional," tambah pernyataan itu.

Terungkapnya penyadapan AS terhadap Jepang ini merupakan yang terbaru dari beberapa kegiatan penyadapan yang telah membuat hubungan antara Washington dan sekutunya menjadi tegang.

Pada bulan Juni, WikiLeaks merilis dokumen mengatakan Amerika Serikat memata-matai tiga presiden Perancis, yang memicu sengketa diplomatik antara kedua negara, meskipun AS dan Perancis telah menjalin persahabatan sejak tahun 1700-an.

Sebelumnya pada tahun 2013, WikiLeaks melaporkan bahwa Badan Keamanan Nasional AS telah menyadap telepon pribadi Kanselir Jerman Angela Merkel. Laporan ini memicu skandal politik di Jerman dan mendorong penyelidikan resmi.

Amerika Serikat dan Jepang telah menjadi sekutu selama lebih dari setengah abad sejak berakhirnya Perang Dunia II.​

Recommended

XS
SM
MD
LG