Jepang, Jumat (20/9) mengumumkan akan menerima permintaan Korea Selatan mengenai pembicaraan bersama yang mengarah pada arbitrase oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), setelah Seoul mengajukan pengaduan mengenai diperketatnya kontrol ekspor oleh Tokyo.
Namun Menteri Perdagangan Isshu Sugawara mengatakan bahwa kontrol Tokyo terhadap ekspor ke Korea Selatan itu mengikuti peraturan WTO dan bahwa Tokyo tetap pada sikapnya.
“Kami telah memutuskan untuk menyetujui perundingan yang diminta Korea Selatan,” kata Sugawara. “Sikap Jepang adalah bahwa evaluasi mengenai kontrol perdagangan itu sesuai dengan peraturan WTO dan tidak ada perubahan soal itu. Kami akan memberi penjelasan menyeluruh kepada Korea Selatan,” lanjutnya.
Korea Selatan mengajukan pengaduan itu ke WTO pekan lalu setelah sengketa perdagangan antara kedua negara bertetangga ini terjadi Juli lalu.
Kedua negara juga mengadakan pembicaraan di Tokyo, Jumat (20/9) mengenai berbagai isu panas, di antaranya tenaga kerja paksa oleh Korea semasa Perang Dunia II dan dibatalkannya perjanjian intelijen militer oleh Korea Selatan. Akan tetapi pembicaraan itu tidak menghasilkan kemajuan.
Shigeaki Takizaki, kepala Biro Asia dan Oseania di Kementerian Luar Negeri Jepang, mengadakan pembicaraan dengan sejawatnya dari Korea Selatan Kim Jung –han, tetapi kedua pihak mengulangi lagi sikap mereka masing-masing dan tidak ada konsesi yang dibuat, kata para pejabat Jepang. [uh/ab]