Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda mengatakan, pemerintah Jepang sedang mengambil langkah-langkah untuk mengirim tentara ke Sudan Selatan bagi tugas penjaga perdamaian.
PM Noda mengatakan kepada Majelis Umum PBB, Jepang akan memberikan dukungan bagi usaha pembangunan di Sudan Selatan, dan juga konsolidasi perdamaian di daerah itu.
Tim survei Jepang diduga akan menuju Sudan Selatan bulan ini untuk mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan keamanan dan infrastruktur.
Pertempuran di perbatasan Sudan dan Sudan Selatan telah meningkat sejak Juni, sekitar sebulan sebelum Sudan Selatan memisahkan diri dari Sudan Utara dan menyatakan kemerdekaan.
Gambar-gambar satelit baru telah menunjukkan ribuan tentara pemerintah Sudan bergerak menuju kubu pertahanan pemberontak di daerah yang disengketakan dekat Sudan Selatan. Kelompok pemantau yang berbasis di Amerika -The She Satellite Sentinel Project, mengatakan pasukan itu meliputi kendaraan lapis baja berat, artileri, tank-tank dan helikopter tempur.
Khartoum telah berkali-kali menyatakan bahwa militer Sudan Selatan mendukung pemberontak di negara-bagian di perbatasan yang kaya minyak, tetapi Juba membantah tuduhan itu.