Ekonomi Jepang tak diduga tergelincir ke dalam resesi dalam kwartal ke-tiga ini, menjadikan hampir pasti Perdana Menteri Shinzo Abe akan menunda kenaikan sebuah pajak penjualan yang tidak populer dan menyerukan sebuah pemilu dini dua tahun sebelum jadwal semula.
Berita buruk yang tersebar hari Senin itu, diumumkan dua tahun setelah Abe memangku jabatan, yang berjanji untuk memperbaiki ekonomi yang terpuruk, melalui paket pengeluaran stimulus umum dan reformasi; sebuah rancangan yang ia juluki "Abenomics."
Para ekonom telah memperkirakan ekonomi terbesar ke-tiga dunia itu akan berkembang. Sebaliknya, Produk Domestik Bruto (PDB) menciut sekitar 1,6 persen setahun dalam kuartal ketiga, setelah anjlog 7,3 persen dalam kuartal kedua, menyusul kenaikan pajak penjualan.
Penyusutan ekonomi itu mengejutkan para ahli yang sebagian besar memperkirakan pertumbuhan moderat untuk Jepang. Berita resesi itu menyebabkan bursa saham turun di Tokyo dan beberapa bursa utama lainnya.