Kementerian Pertahanan Jerman resmi membubarkan sebuah unit Komando Pasukan Khusus (KSK) Sabtu (25/7), menyusul berbagai laporan bahwa unit itu terpapar ideologi kanan-jauh dan neo-Nazi.
Langkah itu menunjukkan betapa dalamnya ekstremisme sayap-kanan dalam militer Jerman, kata sebagian pakar.
"Pengumuman itu pada dasarnya merupakan pengakuan untuk pertam kalinya bahwa bukan hanya ada kasus individu dimana tentara muncul sebagai ekstremis sayap-kanan, tapi ada juga jaringan ekstremis sayap-kanan dalam Angkatan Bersenjata Federal Jerman," kata Fabian Virchow, seorang profesor pada Universitas Ilmu Terapan Dusseldorf dan direktur Unit Riset urusan Ekstremisme Sayap Kanan.
“Ini memperlihatkan bahwa pada masa lalu, ancaman bahaya ini secara sistematis diremehkan oleh para pemimpin politik dan militer.”
Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer menyampaikan pengumuman awal pembubaran unit tersebut pada 1 Juli setelah penyeledikan atas tuduhan aktivitas sayap-kanan itu.
Kramp-Karrenbauer ketika itu mengatakan penyelidikan mengungkap KSK membangun “tembok penuh kerahasiaan” di sekitarnya dengan “budaya kepemimpinan yang tidak sehat.”
Kementerian pertahanan mengatakan kepada VOA dalam pernyataan bahwa pihaknya melakukan yang terbaik untuk mencegah para ekstremis sayap-kanan memasuki angkatan bersenjata Jerman, atau Bundeswehr, atau memberantasnya setelah diidentifikasi. [vm/ft]