Rusia mengatakan hari Selasa (24/11) bahwa jet tempur Su-24 miliknya ditembak jatuh di perbatasan antara Turki dan Suriah, dan bahwa "penembakan dari darat" bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat tersebut.
Namun para pejabat militer Turki mengatakan bahwa jet-jet F-16 mereka menembak jatuh pesawat itu karena melanggar wilayah udara negara itu dan mengabaikan peringatan berulang untuk pergi.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan jet itu tidak pernah meninggalkan wilayah Suriah. Rusia juga mengatakan pilot-pilotnya terjun dari pesawat, tapi status mereka belum diketahui. Video dari wilayah itu menunjukkan dua pilot terjun dengan parasut dari angkasa.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan mereka tidak dapat mengukuhkan laporan-laporan media bahwa jet-jet Turki telah menembak jatuh sebuah pesawat tempur tak dikenal, tapi mereka memantau situasi itu dengan seksama.
Para pejabat Turki telah mengeluarkan peringatan berulang mengenai pelanggaran wilayah udaranya selama perang saudara Suriah selama 4,5 tahun terakhir ini. Pasukan Turki menembak jatuh sebuah helikopter Suriah tahun 2013 dan bulan lalu menjatuhkan sebuah pesawat nirawak yang melintas wilayah mereka. Turki juga mengeluhkan setidaknya dua insiden dimana jet-jet Rusia terbang di wilayah udaranya.
Rusia memulai kampanye militernya di Suriah akhir September lalu. Bulan Oktober, negara itu mencapai persetujuan dengan AS, yang memimpin koalisi negara-negara yang membom militan-militan di Suriah, untuk menjaga jarak yang aman dan berkomunikasi untuk mencegah bencana-bencana di udara. [hd]