Para tetua suku di Afghanistan dan anggota delegasi lainnya dalam konferensi perdamaian di Kabul mengatakan pertemuan tersebut merupakan harapan terakhir untuk mengakhiri perang dengan pemberontak Taliban yang telah berlangsung hampir sembilan tahun.
Sekitar 1.600 anggota delegasi dibagi ke dalam kelompok-kelompok kerja hari Kamis guna mencari jalan untuk berdamai dengan Taliban, pada hari kedua sidang perdamaian atau jirga.
Wakil kepala konferensi, Qiyamuddin Kashaf, mengatakan jirga itu merupakan kesempatan terakhir untuk mengakhiri perang. Ia berujar, “jika kita gagal untuk membuka jendela bagi perdamaian, maka kita tidak akan bisa membuka pintu gerbang utama."
Kashaf mengatakan beberapa anggota delegasi ingin agar Amerika membebaskan anggota Taliban yang masih ditahan di pusat penahanan militer. Delegasi lain menyerukan agar nama pemimpin Taliban dikeluarkan dari daftar hitam PBB.
Para anggota delegasi juga membahas perlu tidaknya pemerintah Afghanistan mengadakan pembicaraan damai dengan para pejabat tinggi Taliban.