Militan Taliban dengan menggunakan rompi bom bunuh diri dan roket berusaha menyerang konferensi perdamaian nasional Afghanistan di ibukota, Kabul, sementara Presiden Hamid Karzai berusaha mencari solusi atas kerusuhan yang dialami negaranya.
Bunyi tembakan dan ledakan mengguncang Kabul pada hari Rabu, menginterupsi pidato Presiden Karzai di hadapan sekitar 1.600 delegasi, yang berkumpul pada awal konferensi tiga hari yang juga dikenal sebagai 'jirga.'
Para pejabat Afghanistan mengatakan pasukan keamanan menembak mati sedikitnya dua pengebom bunuh diri, yang berusaha menyusup masuk ke pertemuan itu dengan menyamar sebagai perempuan. Mereka mengatakan seorang tersangka militan lain ditangkap. Para pemimpin Taliban mengaku bertanggungjawab atas serangan itu. Tidak ada laporan apakah ada korban luka di kalangan delegasi atau warga sipil.
Dalam pidatonya, Presiden Karzai mencoba menghimbau Taliban untuk berhenti menghancurkan tanah air mereka dan bergabung kembali dengan masyarakat. Karzai mengatakan mereka semua bersaudara dan perlu menjauhkan diri dari pembunuhan. Namun, ia menambahkan para anggota Al-Qaida dan mereka yang membunuh warga sipil tidak akan dimaafkan.