China dan Amerika Serikat, yang merupakan dua negara dengan polusi gas rumah kaca terbesar di dunia, akan bekerja sama dalam pembicaraan iklim PBB di Dubai, kata utusan AS untuk iklim, John Kerry pada Rabu (29/11).
“Tanpa upaya China dan Amerika Serikat secara agresif bergerak ke depan untuk mengurangi emisi, kita tidak akan memenangkan pertempuran ini,” kata mantan menteri luar negeri itu kepada para reporter, menjelang pembukaan COP28.
COP adalah konferensi perubahan iklim PBB yang kali ini merupakan penyelenggaraan ke-28 di Dubai, Uni Emirat Arab.
“Kami ada di nomor dua, sebagai penghasil emisi, China adalah yang pertama. Jadi, kami telah memutuskan untuk benar-benar bekerja sama untuk meraih keberhasilan COP,” kata Kerry, yang menyebut pertemuan terakhirnya dengan utusan iklim China Xie Zhenhua awal bulan ini.
Dia mengatakan, kedua negara, yang memproduksi 40 persen dari keseluruhan gas rumah kaca, perlu meningkatkan dan membantu penyelesaian tugas dengan lebih cepat, untuk membatasi kenaikan suhu pada 1,5 celsius seperti yang sudah disetujui di pembicaraan iklim Paris pada 2015.
China adalah penghasil gas emisi rumah kaca terbesar dunia. Namun ketika produksi emisi di masa lalu turut dihitung, China ada di posisi kedua, di bawah Amerika Serikat.
Fatih Birol, Kepala Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan kepada AFP pada September lalu, bahwa dia meminta kepada dua negara superpower itu untuk mengesampingkan ketegangan ekonomi dan geopolitik selama pembicaraan ini.
Setelah pembicaraan selama berbulan-bulan, kedua negara telah mengeluarkan pernyataan bersama terkait iklim dimana mereka mengumumkan kerja sama dalam berbagai area termasuk terkait metane, gas rumah kaca paling merusak kedua setalah karbondioksida. Keduanya juga menyebut tujuan bersama dalam COP28.
Audit resmi pertama dari Perjanjian Paris, yang harus disetujui melalui konsensus, adalah salah satu keputusan yang paling diantisipasi karena akan diambil di Dubai.
“Pengambilan peran global ini perlu untuk mendapatkan kredibilitas dunia, dengan menjadi jujur, kuat, visioner dan komprehensif,” tambah Kerry.
Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menekankan sebuah komitmen untuk mempercepat penghentian fase pemakaian bahan bakar fosil yang terus menerus, yang berarti tanpa penangkapan karbon, sebuah medan perselisihan utama dalam pembicaraan ini.
“Saya merasa cukup percaya diri, bahwa kita akan membuat kemajuan. Pertanyaannya adalah seberapa besar kemajuan itu,” tambah dia.
“Kita tahu ini berhasil setelah kita lihat hasilnya,” kata Kerry lagi. [ns/jm]
Forum