Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dikabarkan akan memimpin salah satu perusahaan BUMN. Hal tersebut semakin nyata adanya setelah Ahok bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di kantornya beberapa waktu lalu.
Menjawab kabar ini, Presiden Joko Widodo membenarkan bahwa mantan rekannya tersebut akan bergabung memimpin salah satu BUMN tanah air. Menurutnya, sosok Ahok layak untuk mendapatkan jabatan tersebut.
"Kita tahu kinerjanya, Pak Ahok. Dan ini masih dalam proses seleksi," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/11).
Ketika ditanyakan lebih jauh, BUMN mana yang akan dipimpin Ahok nantinya, Jokowi menyerahkan hal tersebut kepada Menteri BUMN dan Tim Penilai Akhir (TPA).
Menurutnya, ada berbagai kemungkinan posisi terkait jabatan yang akan didapat oleh Ahok nantinya, yaitu bisa direksi atau komisaris.
"Bisa dua-duanya. Ini pakai proses seleksi. Masih dalam proses," tambah Jokowi.
Sementara itu Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan sosok Ahok dinilainya bisa memimpin BUMN dengan baik ke depannya. Erick menekankan bahwa saat ini prosesnya masih dalam tahapan seleksi.
"BUMN dengan 142 perusahaan kita butuh figur yang bisa jadi pendobrak. Tidak mungkin 142 perusahaan dipegang satu orang. Kita harapkan ada perwakilan perwakilan yang memang punya track record pendobrak, tidak artinya salah dan benar. tapi untuk mempercepat dari pada hal-hal yang sesuai diarahkan. Yaitu satu, bagaimana menekan daripada energi. Juga bersama juga membuka lapangan kerja dengan cara berpartner," jelas Erick.
Erick pun masih enggan membocorkan di perusahaan BUMN mana mantan Gubernur DKI Jakarta ini akan ditempatkan. Yang jelas, kata Erick semuanya akan dipastikan pada Desember mendatang. "Belum tahu nanti kita lihat. Semua ada TPA nya nanti kita lihat. Saya nggak bisa komen.segera mungkin awal Desember," ujarnya.
Menurutnya, Ahok sudah bersedia untuk menjabat di salah satu BUMN tanah air. Ia juga mengatakan bahwa hal ini sudah dilaporkan kepada Presiden Jokowi.
"Silakan ditanya beliau mestinya sudah. Enggak lah semuanya dilaporkan kepada beliau (Jokowi)," jelas Erick
Mantan Presiden klub sepak bola Italia Intermilan ini pun tidak berkomentar banyak terkait status Ahok yang sebelumnya pernah terjerat kasus hukum.
"Ya kan sudah ada ahli ahli nya. (berarti tidak menyalahi?) saya tidak bilang begitu, kan sudah ada ahlinya, tanya ke ahlinya saja. Kalau kita kan korporasi, kami percaya good corporate governence dan beliau punya kontribusi. Pak Sandi Uno saja sudah bilang hal yang positif," jelas Erick.
VOA sudah meminta konfirmasi kepada Ahok terkait kabar ini, namun hingga saat ini yang bersangkutan belum merespon. (gi/em)