Presiden Joko Widodo menunjuk Wiranto untuk memimpin Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) lima tahun ke depan.
Pengangkatan Wiranto sebagai ketua merangkap anggota Wantimpres ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 137/P Tahun 2019 tentang Pengangkatan dalam Keanggotaan Dewan Pertimbangan Presiden.
Jokowi mengatakan berdasarkan rekam jejak yang dimiliki oleh Wiranto selama di pemerintahan, menurutnya cukup mumpuni untuk memimpin Wantimpres ini.
“Kembali lagi saya sampaikan masalah pengalaman, track record. Pak Wiranto kan track record dan pengalamannya kan saya kira panjang di pemerintahan, di TNI, saya kira itu. Menangani banyak masalah. Ya kan memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden,” ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (13/12).
Ditambahkannya, anggota Watimpres yang lainnya pun dipilih sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk memberikan nasihat kepada Presiden di berbagai sektor dan permasalahan di Tanah Air.
“Ya tentu saja urusan rekam jejak di bidang masing-masing. Urusan yang berkaitan dengan kapabilitas, integritas saya kira semuanya kita lihat. Saya kira beliau-beliau ini memiliki kapasitas untuk memberikan nasihat dan kepada presiden baik diminta ataupun tidak minta. Saya kira beliau-beliau memiliki. Ya ini kan di bidang masing-masing. Ada yang berkaitan dengan sosial, keagamaan, ekonomi misalnya Pak Dato Tahir misalnya yang berkaitan dengan ekonomi kecil Bu Putri. Campur-campur,” jelas Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Wiranto mengucapkan terimakasih kepada Jokowi yang telah memberinya kesempatan untuk dapat memberikan sumbangsih pemikiran di pemerintahan Jokowi periode kedua ini.
Mantan Menko Polhukam ini mengaku tugasnya sebagai Watimpres tidak mudah, apalagi Jokowi sudah menjadi Presiden untuk yang kedua kalinya.
“Memang tidak mudah, tidak mudah untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden yang instrumen sangat lengkap. Tetapi 3,5 tahun ini saya terus mengikuti beliau. Paling tidak saya paham obsesi kenegarawanan beliau tentang negeri ini saya juga sudah paham. semoga mudah-mudahan kami akan bekerja, mudah-mudahan kami bisa memberikan sumbang pikir dalam ruang yang mungkin berbeda dengan instrumen yang beliau sudah ada,” jelas Wiranto.
Lanjutnya, sebagai Watimpres dirinya dan delapan anggota lainnya harus memahami jalan pikiran, keinginan dan harapan daripada Jokowi, agar senantiasa dapat memberikan pertimbangan yang tepat bagi Presiden dan jalannya pemerintahan selama lima tahun ke depan.
“Beliau akan mengedepankan membangun SDM yang canggih, yang cerdas, yang cekatan. Beliau ingin ada satu lompatan dari satu kurva ke kurva yang lain, yang lebih cepat untuk maju ke negeri ini. Kita ikuti jalan pikiran presiden. memberi pertimbangan kan harus mengikuti jalan pikiran yg diberikan pertimbangan,” paparnya.
Sementara itu anggota Watimpres yang lain yaitu pemilik Grup Mayapada Dato Sri Tahir mengatakan dengan latar belakang pengusaha, kemungkinan dirinya akan memberikan nasihat di bidang ekonomi. Seperti misalnya bagaimana untuk meningkatkan kerjasama investasi dengan berbagai negara. Ia juga mengatakan peran pihak swasta dalam meningkatkan perekonomian juga sangat penting.
“Kalau menurut teori ekonomi kan pajak, pajak itu kan yang kaya harus dikenakan pajak lebih banyak, itu kan salah satu pemerataan, itu kan teori. Tapi kalau fakta saya harapkan yang swasta yang mampu bisa mengisi jedah-jedah baik kesehatan maupun pendidikan, khusus dua itu lah," jelasnya.
Selain Wiranto dan Dato Sri Tahir, Jokowi juga melantik tujuh anggota Watimpres lainnya, yaitu politikus senior Partai Golkar Agung Laksono, politikus senior PDIP Sidarto Danusubroto, Komisaris Utama PT Mustika Ratu Tbk, Putri Kus Wisnu Wardani, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya alias Habib Luthfi.
Selain itu ada juga politikus senior PPP Mardiono, pendiri Medco Group Arifin Panigoro, serta mantan Gubernur Jawa Timur Sukarwo alias Pakde Karwo. [gi/lt]