Pemimpin sebuah gereja kecil di Amerika mempertimbangkan kembali pembatalan rencananya membakar al-Quran pada hari genapnya 9 tahun serangan teroris 11 September tahun 2001.
Pendeta Terry Jones mengatakan hari Kamis ia telah membatalkan protesnya karena ia telah mencapai persetujuan dengan para tokoh Muslim untuk memindahkan lokasi masjid dan pusat kebudayaan Islam menjauh dari tempat serangan 11 September di New York.
Namun, pernyataan dari ulama yang memimpin proyek New York itu mengatakan tidak ada persetujuan untuk memindahkan lokasi. Imam Feisal Abdul Rauf mengatakan ia heran mendengar pengumuman Jones itu dan ia tidak mau pindah.
Dalam menanggapinya, pendeta yang kontroversial itu mengatakan ia merasa telah dibohongi oleh seorang ulama Muslim setempat, Imam Muhammad Musri, yang sedang membantu merundingkan penyelesaian. Jones mengatakan ia sekarang mempertimbangkan kembali keputusannya menghentikan protes, dan menambahkan bahwa protes itu tidak dibatalkan, hanya dihentikan untuk sementara.
Imam Musri membantah bahwa ia mengelabui pendeta itu dan mengatakan ia masih berusaha untuk mengatur pertemuan antara dirinya, Jones, dan Imam New York, Feisal Abdul Rauf untuk membicarakan gagasan pusat kebudayaan itu. Ketika tampil di jaringan televisi CNN hari Kamis malam, Imam Musri mengatakan bahwa pertemuan itu masih belum dikukuhkan.
