Polisi di India timur laut mengatakan, sedikitnya 52 orang tewas, setelah serangkaian serangan serentak diduga dilancarkan oleh kelompok separatis di wilayah itu.
Hari Rabu (24/12), di beberapa daerah di negara bagian Assam, tetap diberlakukan larangan keluar rumah, setelah pecah kerusuhan di sana, Selasa malam (23/12).
PM Narendra Modi menyebut serangan itu “tindakan pengecut.” Presiden Pranab Mukherjee mengutuk serangan-serangan itu lewat akun twitternya, hari Rabu (24/12), dengan mengatakan,"teror dan kekerasan semacam itu harus diatasi dengan tangan besi."
Pemerintah menuduh Fron Demokratik Nasional Tanahair Bodo (NDFB) sebagai dalang kerusuhan. India menganggap NDFB organisasi teroris, dan belum lama ini melancarkan tindakan penumpasan terhadap mereka. Kelompok NDFB menuntut kemerdekaan bagi suku asli Bodo.
Sejak terbentuk tahun 1998, suku tersebut sering melakukan aksi kekerasan terhadap orang-orang non-Bodo di wilayah itu. Bulan Mei lalu, serangan mereka menewaskan puluhan Muslim.