Tautan-tautan Akses

Jumlah Korban Tewas dalam Serangan di Kongo Timur Naik


Sebuah kendaraan yang terbakar berada di antara puing-puing bangunan di sebuah pasar menyusul serangan yang dilakukan Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) yang berafiliasi dengan ISIS di desa Masala, provinsi Beni, Kongo, pada 9 Juni 2024. (Foto: Reuters/Gradel Muyisa Mumbere)
Sebuah kendaraan yang terbakar berada di antara puing-puing bangunan di sebuah pasar menyusul serangan yang dilakukan Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) yang berafiliasi dengan ISIS di desa Masala, provinsi Beni, Kongo, pada 9 Juni 2024. (Foto: Reuters/Gradel Muyisa Mumbere)

Jumlah korban tewas dalam dua serangan di wilayah timur Republik Demokratik Kongo meningkat menjadi sedikitnya 18 orang, dengan 14 lainnya dinyatakan hilang, kata sumber-sumber setempat kepada kantor berita AFP, Minggu (11/8).

Serangan tersebut, yang terjadi pada Sabtu (10/8) di wilayah Beni di provinsi Kivu Utara yang bermasalah, diduga dilakukan oleh kelompok pemberontak ADF (Pasukan Demokratik Sekutu) yang berafiliasi dengan kelompok ISIS.

Jumlah korban tewas “telah direvisi dari 10 menjadi 18 orang,” kata Kinos Katuo, pemimpin masyarakat sipil di daerah tempat serangan terjadi, kepada AFP.

Ia menambahkan, 14 orang hilang, dan empat rumah serta dua sepeda motor juga ikut terbakar.

Pemimpin lokal lainnya, Charles Endukado, mengatakan kepada AFP bahwa jumlah orang yang tewas dalam serangan itu “lebih dari 18 orang.”

“Tidak ada seorang pun yang bisa pergi untuk mengambil mayat yang masih tergeletak di tanah,” katanya.

ADF, yang awalnya sebagian besar merupakan pemberontak Muslim di Uganda, telah hadir selama tiga dekade terakhir di Kongo timur, dan menewaskan ribuan warga sipil.

Kelompok tersebut telah mengambil sumpah setia pada kelompok ISIS pada 2019, dan menggambarkan diri mereka sebagai cabang ISIS di Afrika tengah.

ADF juga disalahkan atas serangan yang menewaskan 20 orang pada akhir Juli.

Pihak berwenang setempat di Beni mengatakan kepada AFP pada pertengahan Juni bahwa sejak awal bulan yang sama, 150 orang telah tewas dalam serangan yang dikaitkan dengan ADF di Kongo bagian timur.

Sejak akhir tahun 2021, militer Kongo dan Uganda telah melakukan operasi gabungan melawan ADF di Kivu Utara dan provinsi tetangga Ituri, namun sejauh ini gagal menghentikan serangan mematikan terhadap warga sipil. [ab/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG