Kepala kantor urusan kontraterorisme PBB pada hari Kamis (8/8) memperingatkan bahwa ada risiko afiliasi ISIS yang berbasis di Afghanistan, ISIS-Khorasan, melakukan serangan di luar negeri.
“ISIS-K telah meningkatkan kemampuan finansial dan logistiknya dalam enam bulan terakhir, termasuk dengan memanfaatkan diaspora Afghanistan dan Asia Tengah untuk mendapatkan dukungan,” kata Vladimir Voronkov, mengacu pada akronim organisasi teror tersebut. “Kelompok ini juga mengintensifkan upaya perekrutannya.”
Ia mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai ancaman terorisme bahwa aktivitas ISIS dan kelompok teroris lainnya di Afghanistan “masih menjadi keprihatinan yang signifikan.”
“Kita harus bersatu untuk mencegah Afghanistan sekali lagi menjadi sarang terorisme,” kata Voronkov, mendesak negara-negara tetangga Afghanistan untuk melawan dan mencegah penyebaran ancaman ISIS-K.
Sekretaris Jenderal PBB mengatakan dalam laporan tanggal 31 Juli bahwa ancaman dari ISIS dan afiliasinya “tetap tinggi, dengan kelompok dan afiliasinya terus menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi meskipun ada upaya kontra-terorisme yang berkelanjutan.”
Laporan tersebut mengatakan bahwa setelah ISIS mengklaim melakukan serangan mematikan pada sebuah upacara peringatan di Iran pada tanggal
3 Januari dan di gedung konser di Moskow pada tanggal 22 Maret, kelompok inti ISIS “dilaporkan telah mengarahkan agen dari Afghanistan dan negara-negara tetangga untuk melakukan serangan di luar negeri.”
Taliban yang berkuasa secara de facto di Afghanistan mengklaim pasukan keamanan mereka telah menumpas basis-basis ISIS-Khorasan di negara tersebut dan menurunkan kemampuan kelompok tersebut dalam mengancam keamanan nasional dan kawasan.
Voronkov juga memperingatkan bahwa sebagian wilayah Afrika masih menjadi sarang aktivitas ISIS, yang memicu ketidakstabilan, terutama di Afrika Barat dan Sahel. Dia mengatakan dua afiliasi regional ISIS – ISIS di Provinsi Afrika Barat dan ISIS di Sahel Besar – telah memperluas dan mengkonsolidasikan wilayah operasi mereka.
“Jika kelompok-kelompok ini memperluas pengaruhnya di negara-negara pesisir utara, wilayah luas yang membentang dari Mali hingga Nigeria utara bisa berada di bawah kendali efektif mereka,” Voronkov memperingatkan.
Dia mengatakan mereka juga menghadirkan ancaman di Republik Demokratik Kongo bagian timur, Mozambik bagian utara, dan Somalia.
“Di tempat lain, ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS-K mengakibatkan meningkatnya tingkat ancaman di Eropa,” kata Voronkov. “Kelompok ini dianggap sebagai ancaman teroris eksternal terbesar terhadap benua ini.”
Pihak berwenang di ibu kota Austria, Wina, Rabu, mengumumkan bahwa mereka telah menggagalkan rencana seorang remaja berusia 19 tahun, yang telah bersumpah setia kepada pemimpin ISIS secara online, untuk melakukan serangan di sebuah konser pekan ini yang menampilkan mega bintang pop AS Taylor Swift.
Dua pemuda Austria lainnya, berusia 17 dan 15 tahun, juga ditahan. Pihak penyelenggara telah membatalkan tiga konser di Wina yang tiketnya terjual habis karena alasan hati-hati, sehingga mengecewakan hampir 200.000 penggemar, banyak dari mereka datang dari luar negeri untuk menghadiri pertunjukan tersebut. [ab/ps]
Forum