Tautan-tautan Akses

Junta Militer Ambil Alih Kekuasaan, Guinea Optimistis


Letkol Mamady Doumbouya (tengah), kepala pasukan khusus Angkatan Darat dan pemimpin kudeta, melambaikan tangannya ke kerumunan saat ia tiba di Istana Rakyat di Conakry pada 6 September 2021, menjelang pertemuan dengan para Menteri Mantan Presiden Guinea, Alpha Conde.
Letkol Mamady Doumbouya (tengah), kepala pasukan khusus Angkatan Darat dan pemimpin kudeta, melambaikan tangannya ke kerumunan saat ia tiba di Istana Rakyat di Conakry pada 6 September 2021, menjelang pertemuan dengan para Menteri Mantan Presiden Guinea, Alpha Conde.

Pekerja di ibu kota Guinea, Conakry, Kamis (9/9) mengungkapkan harapan baru bagi masa depan setelah tersingkirnya Presiden Alpha Conde, yang digulingkan dalam kudeta awal pekan ini.

"Kami selama ini berdoa agar Alpha Conde melepas jabatannya," kata Kerfala Marrah, tukang daging. Ia mengatakan bahwa Conde hanya mengejar uang dan tidak peduli pada rakyat awam.

Pejabat tinggi dari blok regional Afrika Barat, ECOWAS, sedang bersiap untuk bertemu para perwira militer yang kini memerintah Guinea untuk menekan mereka agar mengembalikan negara itu ke aturan konstitusional.

Conde, yang sudah menjabat dua periode, mengatakan tahun lalu bahwa batasan masa jabatan konstitusional tidak lagi diterapkan setelah pemilih mendukung referendum atas perintahnya. Bila tidak disingkirkan, Conde, usia 83 tahun, akan berkuasa hingga 2030.

Oposisi negara itu mengatakan akan bekerja sama dengan junta tetapi juga mendesak pemimpin baru dari militer agar segera memulihkan supremasi hukum. [ka/ab]

XS
SM
MD
LG