Kabinet Jerman menyetujui sebuah rencana untuk menghapuskan PLTN negara itu pada 2022, dan menjadi negara industri utama pertama yang tidak memanfaatkan energi atom serta bergantung pada sumber energi lain.
Kabinet pada Senin meloloskan RUU yang rinciannya diungkapkan minggu lalu oleh Kanselir Angela Merkel yang mengantisipasi penutupan 17 reaktor nuklir negara itu pada akhir 2022 dan mendorong investasi energi yang diperbarukan.
RUU ini disusun setelah terjadi insiden PLTN Fukushima di Jepang menyusul gempa bumi dan tsunami yang menyerang negara itu pada Maret.
Keputusan ini menandai pembalikan kebijakan Merkel, dari usaha memperpanjang usia PLTN Jerman menjadi usaha penghapusan energi nuklir.
Jerman bergantung pada energi nuklir sebanyak 22 persen dari keseluruhan kebutuhan energinya.
Rencana ini masih harus disetujui parlemen.