Jerman mengatakan akan menutup semua pembangkit listrik tenaga nuklirnya pada tahun 2022, menjadikan negara industri besar pertama yang menghentikan penggunaan tenaga atom dan mengandalkan sepenuhnya pada sumber energi lainnya.
Pemimpin-pemimpin partai bertemu di kantor Kanselir Angela Merkel di Berlin hari Senin untuk menyetujui kesepakatan menutup pembangkit nuklir negara itu dalam satu dasawarsa sebagai tanggapan terhadap keprihatinan rakyat yang meningkat akibat bencana nuklir Jepang.
Koalisi itu menyetujui rencana menutup sebagian besar dari 17 pembangkit listrik tenaga nuklir Jerman menjelang tahun 2021, tapi masih mengoperasikan tiga pembangkit lainnya untuk satu tahun lagi apabila terjadi perkembangan kekurangan energi.
Kantor berita Jerman (DPA) melaporkan kesepakatan itu dicapai setelah Kanselir Merkel dan pemimpin partai-partai koalisi bernegosiasi selama 12 jam.
Aktivis lingkungan, termasuk Partai Hijau menginginkan penutupan lebih awal, namun para pendukung perusahaan-perusahaan mendesak untuk waspada, mereka memperingatkan bahwa kekurangan energi bisa melumpuhkan industri.