Juru bicara pemerintah Yaman mengatakan Kabinet Yaman telah kembali ke negara itu setelah berbulan-bulan berada di pengasingan di Arab Saudi.
Juru bicara itu mengatakan hari Rabu para menteri itu akan bekerja di kota pelabuhan Aden, Yaman selatan, dengan sasaran pemulihan kestabilan di negara tersebut.
Tidak ada indikasi bahwa Presiden Abdu Rabu Mansour Hadi akan kembali. Ia melarikan diri dari Yaman sebelumnya tahun ini ketika pemberontak Houthi Shiah mendekat ke tempat perlindungannya di Aden.
Beberapa pihak telah bertempur untuk menguasai Yaman sejak kelompok yang didukung Iran merebut ibukota Sana’a setahun yang lalu. Pertempuran itu dan serangan udara yang dipimpin Arab Saudi terhadap Houthi telah menewaskan lebih dari 4.500 orang, termasuk banyak kaum sipil, dan menciptakan bencana kemanusiaan. Delapan puluh persen rakyat Yaman sangat membutuhkan pangan dan obat-obatan.
Gedung Putih mengumumkan $89 juta lagi bantuan Amerika untuk Yaman hari Rabu, termasuk pangan, air minum dan pemondokan darurat.
Gedung Putih juga mengatakan pihaknya kecewa karena pembicaraan perdamaian yang disponsori PBB untuk Yaman kemungkinan akan tertunda.
Gedung Putih mengatakan jelas rakyat Yaman menghendaki pertempuran berakhir secepat mungkin, dan meminta kepada semua pihak agar datang ke pembicaraan perdamaian tanpa pra-syarat.