Juru bicara itu mengatakan hari Rabu (16/9), para menteri kabinet akan bekerja di kota pelabuhan Aden, Yaman Selatan, dengan tujuan memulihkan stabilitas negara itu.
Tidak ada petunjuk bahwa Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi siap untuk pulang. Ia meninggalkan Yaman tahun lalu sewaktu pemberontak Syiah Houthi mendekati tempat pengungsiannya di Aden.
Banyak pihak berperang memperebutkan kontrol atas Yaman sejak para pemberontak Houthi yang didukung Iran menyerbu ibukota Sanaa, setahun lalu.
Bentrokan itu menewaskan lebih dari 4.500 pejuang dan warga sipil. Arab Saudi melangsungkan serangan udara di Yaman pada bulan Maret, dan mengakibatkan krisis kemanusiaan di negara itu.
Pasukan pro-pemerintah telah merebut kembali kontrol atas Aden dari Houthi lebih dari sebulan lalu, dan semakin kokoh posisinya di kawasan-kawasan lain yang sebelumnya direbut Houthi.