Beijing dan kota-kota di China lainnya menghadapi salah satu kabut asap (smog) terburuk tahun ini hari Senin (30/11), bahkan di saat Presiden Xi Jinping bersiap bertemu para pemimpin dunia lain di Paris untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dengan perubahan iklim.
Kualitas udara di ibukota China itu dianggap berbahaya, mencapai kewaspadaan polusi tingkat oranye, atau tertinggi kedua.
Warga diminta untuk tinggal di dalam ruangan jika memungkinkan. Beberapa pabrik ditutup, sementara beberapa jenis kendaraan dilarang ada di jalan.
"Dulu udara begitu jelas, dapat melihat awan, tapi sekarang ini kapan Anda melihat langit bersih atau awan putih? Tidak pernah. Udaranya sangat buruk," ujar Wang Shujun, seorang warga lokal.
Konsentrasi partikel-partikel yang dibawa udara yang dapat membahayakan paru-paru mencapai 20 kali lipat dari batas paparan harian yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Jarak pandang di ibukota membuat siang hari tampak suram dan puncak gedung-gedung tinggi hampir tidak terlihat dari bawah. [hd]