Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong mengatakan pertemuan khusus antara menteri-menteri ASEAN dan China “sangat penting” pasca pertemuan dengan mitranya dari China pekan ini.
Namhong pada Kamis (22/8) bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi yang melakukan lawatan selama dua hari untuk mengatakan pertemuan bilateral tentang isu keamanan, ekonomi dan perdagangan. Wang Yi mengatakan kepada para wartawan, China tertarik melindungi Kamboja dari kepentingan-kepentingan “luar”.
Namhong mengatakan menteri-menteri ASEAN seharusnya mempertimbangkan hubungan yang lebih erat dengan China menjelang pertemuan mereka yang dimaksudkan untuk meredakan ketegangan terkait Laut China Selatan di Beijing pekan depan.
Ia menambahkan pertemuan khusus para menteri luar negeri ASEAN dengan China sangat penting untuk memperkuat persahabatan dan kerjasama strategis antara ASEAN dan China.
Pertemuan di Beijing itu merupakan lanjutan beberapa pertemuan para menteri luar negeri ASEAN baru-baru ini, dimana mereka mengatakan akan bicara dengan “satu suara” pada China. Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong tidak menghadiri pertemuan itu.
Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina dan Vietnam mempunyai klaim yang tumpang-tindih dengan China di Laut China Selatan yang memicu beberapa ketegangan di kawasan itu – termasuk konfrontasi kapal.
Hubungan dekat Kamboja dengan China dikecam dalam KTT ASEAN di Phnom Penh tahun lalu. Kamboja tampaknya bekerja untuk kepentingan China terkait isu Laut China Selatan, dimana beberapa negara ASEAN bersengketa dengan negara tetangga terbesar mereka.
Pada akhir pertemuan itu, para menteri luar negeri ASEAN – untuk pertama kali dalam sejarah – tidak sepakat menghasilkan deklarasi bersama, suatu sinyal adanya kontroversi berkelanjutan di antara para menteri.
Laut China Selatan merupakan jalur lalu lintas utama internasional yang kaya minyak dan gas, dan telah menjadi batu sandungan serius bagi ASEAN dan keamanan Asia. (VOA/Kong Sothanarith)
Namhong pada Kamis (22/8) bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi yang melakukan lawatan selama dua hari untuk mengatakan pertemuan bilateral tentang isu keamanan, ekonomi dan perdagangan. Wang Yi mengatakan kepada para wartawan, China tertarik melindungi Kamboja dari kepentingan-kepentingan “luar”.
Namhong mengatakan menteri-menteri ASEAN seharusnya mempertimbangkan hubungan yang lebih erat dengan China menjelang pertemuan mereka yang dimaksudkan untuk meredakan ketegangan terkait Laut China Selatan di Beijing pekan depan.
Ia menambahkan pertemuan khusus para menteri luar negeri ASEAN dengan China sangat penting untuk memperkuat persahabatan dan kerjasama strategis antara ASEAN dan China.
Pertemuan di Beijing itu merupakan lanjutan beberapa pertemuan para menteri luar negeri ASEAN baru-baru ini, dimana mereka mengatakan akan bicara dengan “satu suara” pada China. Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong tidak menghadiri pertemuan itu.
Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina dan Vietnam mempunyai klaim yang tumpang-tindih dengan China di Laut China Selatan yang memicu beberapa ketegangan di kawasan itu – termasuk konfrontasi kapal.
Hubungan dekat Kamboja dengan China dikecam dalam KTT ASEAN di Phnom Penh tahun lalu. Kamboja tampaknya bekerja untuk kepentingan China terkait isu Laut China Selatan, dimana beberapa negara ASEAN bersengketa dengan negara tetangga terbesar mereka.
Pada akhir pertemuan itu, para menteri luar negeri ASEAN – untuk pertama kali dalam sejarah – tidak sepakat menghasilkan deklarasi bersama, suatu sinyal adanya kontroversi berkelanjutan di antara para menteri.
Laut China Selatan merupakan jalur lalu lintas utama internasional yang kaya minyak dan gas, dan telah menjadi batu sandungan serius bagi ASEAN dan keamanan Asia. (VOA/Kong Sothanarith)