Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Sam Rainsy hari Senin (22/7), Panitia Pemilihan Nasional Kamboja mengatakan ia terlambat mengajukan permohonan itu, setelah pulang dari pengasingan atas kehendak sendiri pekan lalu.
Ia mengajukan permohonan itu hari Minggu, dua hari setelah tiba di Phnom Penh dari Perancis, di mana ia tinggal sejak tahun 2009. Ketika itu, dia menghadapi vonis 11 tahun penjara setelah terbukti bersalah in absentia pada beberapa dakwaan yang menurutnya bermotif politik.
Raja Kamboja Norodom Sihamoni mengampuni Sam Rainsy beberapa hari sebelumnya atas permintaan Perdana Menteri Hun Sen, yang telah lama menjabat.
Keduanya adalah saingan bebuyutan. Hun Sen mengatakan ia mengambil langkah itu demi kepentingan rekonsiliasi nasional menjelang pemilihan 28 Juli.
Ia mengajukan permohonan itu hari Minggu, dua hari setelah tiba di Phnom Penh dari Perancis, di mana ia tinggal sejak tahun 2009. Ketika itu, dia menghadapi vonis 11 tahun penjara setelah terbukti bersalah in absentia pada beberapa dakwaan yang menurutnya bermotif politik.
Raja Kamboja Norodom Sihamoni mengampuni Sam Rainsy beberapa hari sebelumnya atas permintaan Perdana Menteri Hun Sen, yang telah lama menjabat.
Keduanya adalah saingan bebuyutan. Hun Sen mengatakan ia mengambil langkah itu demi kepentingan rekonsiliasi nasional menjelang pemilihan 28 Juli.