Orkestra dengan seluruh anggotanya 300 perempuan yang dipilih dari perhimpunan-perhimpunan Kamerun, berkampanye di pasar, universitas dan tempat-tempat populer di ibu kota, serta mengajak perempuan untuk mendaftar sebagai peserta pemilu.
Penjual ikan berusia dua puluh sembilan tahun, Clarisse Kongnyuy mengatakan, dia setuju untuk mendaftar karena para perempuan meyakinkannya bahwa dengan bekerja keras, suatu hari dia malahan bisa menjadi kandidat.
"Kita mampu melakukan apa yang bisa dilakukan pria, memangku jabatan yang dianggap hanya untuk pria. Ada perempuan yang berprofesi sebagai ahli mekanik. Ada wanita mengendarai traktor besar dan sejenisnya, tetapi awalnya mereka pikir itu hanya pekerjaan untuk seorang pria. Masalahnya, sebagian perempuan tidak berupaya cukup keras," kata Kongnyuy.
Kamerun akan mengadakan serangkaian pemilu penting tahun ini, pemilu daerah, parlemen dan presiden.
Partai politik, termasuk oposisi SDF dan CPDM yang berkuasa, telah bertekad untuk merealisasikan perwakilan perempuan sebesar 30 persen, sebuah patokan yang ditetapkan PBB. Pemerintah juga menyuarakan komitmen itu, dan meminta para pihak untuk mengajukan sejumlah kandidat perempuan.
Pemilihan pertama tahun ini adalah mengisi kursi di Senat, yang dijadwalkan pada tanggal 25 Maret. Untuk mencapai sasaran gender itu, wanita harus memenangkan setidaknya 20 dari 70 kursi senator yang diperebutkan, sementara Presiden Paul Biya harus mengikut sertakan perempuan pada penunjukan 30 senator yang akan dilakukannya. Konstitusi Kamerun mencanangkan bahwa Presiden boleh mengangkat langsung 30 senator. Pengamat mengatakan peluang untuk menuju kesana masih sulit, paling tidak dalam jangka pendeknya. [ps/jm]
