Sebuah kelompok HAM mengatakan, lebih dari 8.000 warga Nigeria telah tewas akibat kampanye pemerintah memberantas kelompok pemberontak Boko Haram.
Amnesty International mengatakan, para peneliti organisasi itu mendapati, lebih dari 1.200 orang telah dieksekusi sejak tahun 2009 dalam serangan yang dilancarkan oleh militer Nigeria.
Menurut Amnesty, setidaknya 7.000 orang lagi tewas dalam tahanan akibat penyiksaan, kehausan, kelaparan atau karena kondisi terlalu padat di penjara-penjara.
Kelompok HAM itu menambahkan, para pejabat militer senior mengetahui penuh tentang penahanan dan tingkat kematian yang tinggi itu, namun tidak mengambil tindakan untuk menghentikan pelanggaran yang terjadi.
Amnesty menyerukan agar pemerintah baru Nigeria di bawah Presiden Muhammadu Buhari melakukan penyelidikan.
Presiden baru Nigeria Muhammadu Buhari mengunjungi negara tetangga Niger hari Rabu (3/6), untuk membahas masalah kelompok militan Islamis Boko Haram, dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak menjabat.
Presiden Buhari telah berjanji untuk memindahkan basis operasi militer Nigeria dalam melawan Boko Haram ke kota Maiduguri di bagian timur laut negara itu, lokasi yang menjadibanyak sasaran serangan Boko Haram.
Serangan-serangan terbaru tadi terjadi hari Selasa, ketika berbagai laporan menyebutkan, sebanyak 20 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di sebuah pasar ternak.
Pemboman bunuh diri tersebut menyusul serangan terhadap kota itu dengan granat-granat berpeluncur roket. Serangan hari Selasa itu adalah serangan Boko Haram ketiga di Maiduguri sejak Buhari menjabat sebagai presiden.