JAKARTA —
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam kampanye Partai Demokrat di JI-Expo Kemayoran Jakarta Kamis (3/4), memaparkan keberhasilan yang diraih pemerintah selama 10 tahun terakhir. Melalui grafis yang ditampilkan di dua layar besar, Yudhoyono mengungkap keberhasilan pengurangan kemiskinan, menurunnya rasio utang luar negeri dan beberapa hal lainnya.
Yudhoyono mengatakan, "Kemiskinan tahun 2000 19,1%. Saya menerima dari pemerintahan sebelumnya 16,7%. Sempat meningkat ketika kita menaikkan harga BBM 150% karena krisis BBM waktu itu. Tapi setelah itu secara bertahap terus kita turunkan. Dan sekarang berada pada angka 11,47%. Sementara utang luar negeri kita rasionya pun terus menurun. Pada 2004 27,8%, sekarang tinggal 7,8%. Berikutnya lagi Anggaran Pendapatan Belanja Negara kita, pada akhir masa jabatan pak Harto dan pak Habibie APBN kita Rp 204 trilyun. Akir masa bakti pemerintahan Gus Dur dan Megawati APBN kita Rp 403 trilyun. Dan sekarang mencapai Rp 1.657 Trilyun."
Yudhoyono mengkritik beberapa jargon kampanye dari beberapa partai untuk melakukan gerakan perubahan di Indonesia. Namun menurut Presiden RI selama dua periode dari partai Demokrat ini, hal itu hanya sebatas slogan politik, tanpa menawarkan solusi perubahan yang kongkrit seperti apa.
"Mari kita tentukan perubahan dan perbaikan terhadap yang belum baik. Tapi yang sudah baik dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat kenapa mesti dibuang-buang dan diganti atau diubah? Seperti apa perubahan itu ? Kalian teriak-teriak perubahan perubahan perubahan. Tapi perubahan yang seperti apa?," tanya Yudhoyono.
Di akhir kampanye nya, Yudhoyono mengajak rakyat pemilih di Indonesia memilih partai Demokrat untuk kembali memegang tampuk kekuasaan.
"Istilah yang kami gunakan, kami telah memberi banyak bukti dan bukan hanya pandai berjanji. Sekarang kami persilahkan rakyat menilai apakah sasaran-sasaran besar itu telah tercapai selama hampir 10 tahun ini. Meski sejumlah sasaran belum sepenuhnya dicapai, tapi tidakkah lebih banyak yang kita capai dan hasilkan. Maka itu pilihlah no 7 partai Demokrat karena kami punya solusi, kami punya arah, kami punya kebijakan dan kami punya rencana untuk 5 tahun kedepan," ujar Yudhoyono.
Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo optimis dalam pemilihan legislatif 9 April nanti, partai Demokrat dapat mencapai perolehan 20 % suara. Ia membantah pendapat berbagai kalangan yang menyebut Demokrat akan terpuruk dalam perolehan suara pemilu legislatif.
Pramono mengatakan, "Jadi saya yakin bahwa apa yang ditulis elektabilitas demokrat rendah bisa kita lihat nanti pada 9 April. Kerja-kerja kader kita bagus kok. Saya tetap optimis kita bisa dapat 20% sehingga bisa mengajukan calon presiden. Tapi kalau tidak nanti kita bicarakan kemudian."
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro tidak yakin demokrat dapat masuk di 3 besar perolehan suara di pemilu legislatif 9 April nanti. Menurutnya hal ini tentunya terkait dengan terlibatnya beberapa pengurus kader partai dalam kasus korupsi.
"Saya pribadi kurang yakin ya (Demokrat) dapat masuk tiga besar. Partai Demokrat bisa lolos di posisi menengah itu sudah bagus ya. Kisaran (posisi) lima atau tujuh itu sudah bagus. Karena tidak tertutup kemungkinan penurunannya akan tajam seiring dengan kasus-kasus hukum yang dihadapi para kader. Dan juga terkait dengan kinerja Pemerintah saat ini juga memberikan kontribusi perolehan suara partai demokrat di pemilu 2014," demikian menurut Siti Zuhro.
Yudhoyono mengatakan, "Kemiskinan tahun 2000 19,1%. Saya menerima dari pemerintahan sebelumnya 16,7%. Sempat meningkat ketika kita menaikkan harga BBM 150% karena krisis BBM waktu itu. Tapi setelah itu secara bertahap terus kita turunkan. Dan sekarang berada pada angka 11,47%. Sementara utang luar negeri kita rasionya pun terus menurun. Pada 2004 27,8%, sekarang tinggal 7,8%. Berikutnya lagi Anggaran Pendapatan Belanja Negara kita, pada akhir masa jabatan pak Harto dan pak Habibie APBN kita Rp 204 trilyun. Akir masa bakti pemerintahan Gus Dur dan Megawati APBN kita Rp 403 trilyun. Dan sekarang mencapai Rp 1.657 Trilyun."
Yudhoyono mengkritik beberapa jargon kampanye dari beberapa partai untuk melakukan gerakan perubahan di Indonesia. Namun menurut Presiden RI selama dua periode dari partai Demokrat ini, hal itu hanya sebatas slogan politik, tanpa menawarkan solusi perubahan yang kongkrit seperti apa.
"Mari kita tentukan perubahan dan perbaikan terhadap yang belum baik. Tapi yang sudah baik dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat kenapa mesti dibuang-buang dan diganti atau diubah? Seperti apa perubahan itu ? Kalian teriak-teriak perubahan perubahan perubahan. Tapi perubahan yang seperti apa?," tanya Yudhoyono.
Di akhir kampanye nya, Yudhoyono mengajak rakyat pemilih di Indonesia memilih partai Demokrat untuk kembali memegang tampuk kekuasaan.
"Istilah yang kami gunakan, kami telah memberi banyak bukti dan bukan hanya pandai berjanji. Sekarang kami persilahkan rakyat menilai apakah sasaran-sasaran besar itu telah tercapai selama hampir 10 tahun ini. Meski sejumlah sasaran belum sepenuhnya dicapai, tapi tidakkah lebih banyak yang kita capai dan hasilkan. Maka itu pilihlah no 7 partai Demokrat karena kami punya solusi, kami punya arah, kami punya kebijakan dan kami punya rencana untuk 5 tahun kedepan," ujar Yudhoyono.
Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo optimis dalam pemilihan legislatif 9 April nanti, partai Demokrat dapat mencapai perolehan 20 % suara. Ia membantah pendapat berbagai kalangan yang menyebut Demokrat akan terpuruk dalam perolehan suara pemilu legislatif.
Pramono mengatakan, "Jadi saya yakin bahwa apa yang ditulis elektabilitas demokrat rendah bisa kita lihat nanti pada 9 April. Kerja-kerja kader kita bagus kok. Saya tetap optimis kita bisa dapat 20% sehingga bisa mengajukan calon presiden. Tapi kalau tidak nanti kita bicarakan kemudian."
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro tidak yakin demokrat dapat masuk di 3 besar perolehan suara di pemilu legislatif 9 April nanti. Menurutnya hal ini tentunya terkait dengan terlibatnya beberapa pengurus kader partai dalam kasus korupsi.
"Saya pribadi kurang yakin ya (Demokrat) dapat masuk tiga besar. Partai Demokrat bisa lolos di posisi menengah itu sudah bagus ya. Kisaran (posisi) lima atau tujuh itu sudah bagus. Karena tidak tertutup kemungkinan penurunannya akan tajam seiring dengan kasus-kasus hukum yang dihadapi para kader. Dan juga terkait dengan kinerja Pemerintah saat ini juga memberikan kontribusi perolehan suara partai demokrat di pemilu 2014," demikian menurut Siti Zuhro.