Tim kampanye Presiden AS Donald Trump, Minggu (21/6), tidak mempersoalkan jumlah massa yang lebih sedikit dari perkiraan, dalam kampanye politik pertama dalam tiga bulan yang digelar pada Sabtu (20/6).
Mereka menuduh berbagai laporan "media bohong" mengenai ancaman infeksi virus corona dan kemungkinan adanya aksi-aksi protes, menyebabkan banyak orang batal datang.
Arena BOK Center yang berkapasitas 19.000 kursi di Tulsa, Oklahoma sepertinya hanya terisi lebih dari separuh pada Sabtu (20/6) malam. Padahal tim kampanye presiden pekan lalu mengklaim bahwa lebih dari satu juta orang telah mendaftarkan diri untuk hadir. Tim kampanye Trump mengatakan sekitar 12.000 orang melalui pendeteksi logam di pintu masuk.
Acara di luar ruangan dibatalkan karena tak banyak orang di sana, sementara tempat duduk di bagian atas arena kosong.
Bagi para pendukung yang hadir, Trump memberi mereka pidato yang sarat serangan kepada lawan politiknya, selama hampir dua jam.
Dia mencerca saingannya dari partai Demokrat dalam pilpres November mendatang, mantan Wakil Presiden Joe Biden, menyerang para demonstran "radikal kiri" yang berunjuk rasa beberapa minggu belakangan menentang pelanggaran polisi di AS. Trump juga menyalahkan China atas penyebaran penyakit yang dijulukinya "kung flu," merujuk pada pandemi virus corona yang telah menewaskan hampir 120 ribu orang di AS dan menjangkiti lebih dari 2,2 juta.
Trump menyebut pendukungnya "pejuang" dan menyatakan "kelompok mayoritas yang diam, lebih kuat dari sebelumnya." Dia membanggakan hakim-hakim konservatif yang diangkatnya, pajak yang rendah, membaiknya bursa saham, tembok yang sedang dibangun di perbatasan selatan dengan Meksiko untuk mencegah masuknya imigran gelap dan menambah anggaran militer AS.
Manajer kampanye Trump Brad Parscale pada Minggu (21/6) mengatakan jumlah massa yang lebih sedikit disebabkan beberapa faktor.
"Media bohong selama seminggu penuh memperingatkan orang-orang untuk menjauhi acara kampanye karena COVID, dan para demonstran serta foto-foto kota-kota Amerika terbakar, berdampak pada orang-orang yang tadinya ingin membawa keluarga dan anak-anak mereka," katanya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Diseases Control and Prevention/CDC) telah mengeluarkan peringatan bahwa perkumpulan besar seperti kampanye Trump bisa menjadi titik penyebaran virus corona. [vm/pp]