Tautan-tautan Akses

Kanada akan Segera Longgarkan Pembatasan Perjalanan Terkait COVID-19


Para petugas kesehatan bersiap melakukan tes COVID-19 terhadap para penumpang yang tiba di Bandara Pearson, Toronto, Kanada, pada 1 Februari 2021. (Foto: Reuters/Carlos Osorio)
Para petugas kesehatan bersiap melakukan tes COVID-19 terhadap para penumpang yang tiba di Bandara Pearson, Toronto, Kanada, pada 1 Februari 2021. (Foto: Reuters/Carlos Osorio)

Seiring menurunnya kasus COVID-19, Kanada mengumumkan pelonggaran pembatasan perjalanan mulai akhir Februari. Langkah itu diambil menjelang musim wisata musim semi yang dinantikan kalangan bisnis dan pelancong.

Menteri Kesehatan Kanada, Jean-Yves Duclos, mengatakan kepada wartawan di Ottawa pada Selasa (15/2) bahwa para pelaku perjalanan yang sudah divaksinasi tidak lagi harus menjalani tes molekul COVID-19 untuk bisa memasuki negara itu.

Alih-alih, mereka bisa memilih tes kilat antigen yang sudah mendapat persetujuan negara asal produsen alat tes tersebut. Akan tetapi, tes kilat itu tetap harus dilakukan oleh pihak laboratorium maupun penyedia layanan kesehatan.

Kementerian Kesehatan Kanada juga mengumumkan bahwa anak-anak di bawah 12 tahun yang belum divaksinasi, yang bepergian bersama orang dewasa yang telah divaksinasi, tidak perlu lagi absen dari sekolah untuk menjalani isolasi mandiri selama 14 hari setelah pulang bepergian.

Warga negara asing yang belum divaksinasi masih dilarang memasuki Kanada, sementara warga negara Kanada yang belum divaksinasi wajib dites di bandara dan delapan hari setelah kedatangan, sekaligus menjalani isolasi selama 14 hari.

Pada konferensi pers hari Selasa (15/2), Menteri Transportasi Kanada Omar Alghabra mengumumkan bahwa lebih banyak bandara akan kembali menerima penerbangan internasional setelah 28 Februari mendatang. Saat ini, hanya 18 bandara di Kanada yang melayani rute internasional.

Dalam perkembangan lainnya, Kepala Kepolisian Ottawa, Peter Sloly, mengundurkan diri setelah dikritik karena dianggap tidak cukup mengerahkan upaya untuk menghentikan demonstrasi terkait pandemi COVID-19 yang telah melumpuhkan ibu kota Kanada, Ottawa, dan memaksa Perdana Menteri Justin Trudeau menggunakan kekuatan darurat.

Para pengunjuk rasa masih bertahan pada posisi mereka di luar gedung parlemen Kanada.

Melalui Twitternya, Sloly menyatakan bahwa: “Sejak awal demonstrasi ini, saya sudah melakukan segalanya yang mungkin dilakukan untuk menjaga keamanan kota ini dan menghentikan krisis yang belum pernah terjadi dan terprediksi sebelumnya.”

Namun para pengkritik menuduh Sloly dan petugas kepolisian lain bersikap terlalu lunak dalam menghadapi aksi demonstrasi yang dipimpin para pengemudi truk itu. Aksi para sopir truk itu ditiru di seluruh dunia dan menjadi tantangan besar pemerintahan Trudeau.

Banyak pengunjuk rasa yang ikut serta sejak akhir Februari menuntut pemerintah mencabut mandat vaksinasi COVID-19. [rd/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG