Tautan-tautan Akses

Kanada Hadapi Peningkatan Jumlah Pencari Suaka


Sebuah keluarga menyeberang menuju Kanada melewati Roxham Road, titik penyeberangan tidak resmi yang terletak antara negara bagian New York dan Quebec, pada 25 Maret 2023. Mereka adalah para pencari suaka yang masuk ke Kanada. (Foto: Reuters/Carlos Osorio)
Sebuah keluarga menyeberang menuju Kanada melewati Roxham Road, titik penyeberangan tidak resmi yang terletak antara negara bagian New York dan Quebec, pada 25 Maret 2023. Mereka adalah para pencari suaka yang masuk ke Kanada. (Foto: Reuters/Carlos Osorio)

Melonjaknya permohonan suaka di Kanada disebabkan oleh pola dislokasi manusia secara global dan perubahan kebijakan visa reguler negara itu guna membantu menuntaskan tumpukan permohonan suaka pasca-COVID yang berdampak pada perdagangan dan pariwisata.

Angka yang diterbitkan badan imigrasi, pengungsi dan kewarganegaraan Kanada menunjukkan bahwa 7.280 permohonan suaka diproses pada September, naik dari jumlah total antara 3.880 dan 5.550 dalam lima bulan sebelumnya.

Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata sekitar 3.600 klaim setiap bulan yang diproses pada 2022 dan kurang dari 1.100 klaim per bulan pada 2021.

“Peningkatan pencari suaka di Kanada mencerminkan krisis global berupa pengungsian paksa,” kata Idil Atak, pakar pengungsi di Toronto Metropolitan University.

Sebagian analis juga mengaitkan lonjakan ini dengan longgarnya persyaratan visa pengunjung reguler baru-baru ini, yang memudahkan calon pencari suaka untuk memasuki Kanada guna mengajukan permohonan.

Cara para pencari suaka untuk mencapai Kanada juga berubah setelah tindakan yang diambil pada Maret lalu untuk menghentikan arus penyeberangan perbatasan yang tidak teratur, terutama di wilayah Roxham Road, lokasi terpencil di perbatasan antara provinsi Quebec di Kanada dan negara bagian Vermont di Amerika Serikat.

Lebih dari 4.000 orang setiap bulan dicegat Royal Canadian Mounted Police di Quebec sebelum memasuki Kanada dan Amerika Serikat telah mengubah apa yang dikenal sebagai Perjanjian Negara Ketiga yang Aman (Safe Third Country Agreement) sehingga orang yang memasuki Kanada secara ilegal dari AS akan kehilangan hak untuk mengajukan permohonan suaka.

Sejak itu, penyeberangan darat secara ilegal ke Quebec menurun drastis, sementara jumlah pencari suaka yang tiba secara sah di bandara-bandara di seluruh Kanada naik lebih dari tiga kali lipat, dari 1.595 pada Maret menjadi 5.435 pada September.

Pemerintah Kanada menganggap hal tersebut sebagai sebuah kebijakan yang sukses, yang membantu mengatur proses pengakomodasian para imigran dan juga mengurangi tekanan politik yang muncul akibat arus masuk migran di Roxham Road. [ka/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG