Mantan Menteri Kesehatan Sri Lanka, Maithripala Sirisena, telah menandatangani persetujuan dengan partai-partai oposisi, serikat-serikat pekerja dan profesi lainnya untuk menghapuskan sistem pemerintahan presidensial yang kuat di negara itu dan melaksanakan reformasi demokrasi, jika dia mengalahkan presiden yang kini menjabat, Mahinda Rajapaksa, pada pemilu presiden bulan Januari mendatang.
Sirisena memimpin pembelotan dalam “Partai Kemerdekaan” pimpinan Rajapaksa, bulan lalu, dan mengumumkan pencalonan dirinya sebagai kandidat Presidan dalam pemilu 8 Januari tahun depan dengan dukungan partai oposisi utama “Partai Persatuan Nasional.”
Sirisena berjanji, hari Senin (1/12), untuk menjadikan bagian kepolisian, departemen kehakiman dan kantor-kantor pemerintah independen dari campur tangan politik, dalam masa 100 hari setelah ia terpilih.
Sirisena menuduh Rajapaksa melakukan nepotisme, korupsi dan mengubah negeri menjadi sebuah otokrasi. Delapan lagi menteri dan anggota parlemen telah membelot dari pemerintah untuk mendukung Sirisena.