Kantor jaksa agung Venezuela, Senin, mengatakan bahwa mereka telah mengeluarkan panggilan kedua untuk pemimpin oposisi Edmundo Gonzalez. Ia diminta menghadiri pemeriksaan tentang situs web oposisi yang merilis hasil terperinci pemilihan presiden yang disengketakan di negara itu bulan lalu.
Gonzalez, 74, mantan diplomat, diberi panggilan pertama pada akhir pekan untuk hadir pada Senin pagi pukul 10 waktu setempat tetapi tidak muncul hingga hampir tengah hari, menurut saksi kantor berita Reuters. Panggilan kedua, yang diunggah di media sosial oleh kantor kejaksaan, memintanya datang pada Selasa (27 Agustus) pukul 10 pagi untuk bersaksi atas dugaan perampasan fungsi otoritas pemilu, pemalsuan dokumen resmi, hasutan untuk melakukan kegiatan ilegal, dan kejahatan lainnya.
Otoritas pemilu nasional dan mahkamah agung Venezuela telah menetapkan Presiden Nicolas Maduro sebagai pemenang pemilu 28 Juli dengan perolehan lebih dari setengah suara, tetapi penghitungan suara yang diunggah di situs web oposisi menunjukkan kemenangan gemilang bagi Gonzalez.
Oposisi, beberapa negara Barat, dan badan-badan internasional seperti panel ahli PBB mengatakan bahwa pemungutan suara itu tidak transparan. Mereka menuntut penghitungan suara lengkap diterbitkan otoritas pemilu. Sebagian secara langsung mengecam adanya kecurangan.
Pejabat-pejabat partai yang berkuasa termasuk Maduro menuduh oposisi memicu kekerasan dan Jaksa Agung Tarek Saab meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap pemimpin oposisi Maria Corina Machado, Gonzalez, dan situs web tersebut awal bulan ini. Protes-protes yang merebak sejak pemungutan suara telah menyebabkan sedikitnya 27 orang tewas dan 2.400 ditangkap. [ka/lt]
Forum